Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) memulai langkahnya untuk penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam IPO ini, GoTo juga meluncurkan Program Saham Gotong Royong.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, Program Saham Gotong Royong ini akan memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, merchants, konsumen aktif, serta seluruh karyawan tetap GoTo, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari IPO.
"Penting bagi kami untuk memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang, konsumen, dan karyawan di ekosistem kami untuk memperoleh manfaat dari IPO melalui program saham yang sangat inklusif dan unik secara global ini," terang Andre dalam public expose IPO GoTo yang digelar secara virtual, Selasa (15/3).
Andre menjelaskan, ada sejumlah kriteria untuk bisa memanfaatkan Program Saham Gotong Royong dalam IPO GoTo ini. Pertama, untuk para mitra driver. Andre menyebut ada ratusan ribu mitra driver yang akan menerima langsung saham GoTo ataupun dengan opsi untuk menerima uang tunai atas pilihan mereka.
"Penghargaan ini akan diberikan kepada mayoritas dari mitra driver yang paling aktif dan setia, berdasarkan lama bergabung dan status keanggotaan aktifnya," tutur Andre.
Baca Juga: Akhir Tahun 2023, GoTo Juga Berencana Listing di Bursa Luar Negeri
Kedua, bagi mitra penjual atau merchants Tokopedia, Gojek dan GoPay. Menurut Andre, mereka akan bisa memesan saham GoTo pada IPO melalui alokasi pasti. Kriteria dari partisipasinya ditetapkan berdasarkan jangka waktu bergabung denagn ekosistem GoTo dan status keanggotaan aktif.
Ketiga, konsumen. Andre bilang, akan ada jutaan konsumen GoTo yang bisa mendapatkan kesempatan untuk memesan saham dalam alokasi pasti. Kriteria partisipasinya ditetapkan berdasarkan status loyalti dari konsumen tersebut di dalam GoClub Gojek dan TokoRewards di Tokopedia.
Keempat, karyawan. Andre menyebut GoTo sudah menjadikan karyawan tetapnya sebagai partisipan dalam program rencana insentif jangka panjang atau dalam share ownership program. Sehingga para karyawan tetapnya dapat menjadi pemegang saham saat GoTo menjadi perusahana publik.
"Semua program dapat dilaksanakan setelah perusahaan menjadi epusahaan publik dan mendapatkan pernyatraan efektif dari OJK," imbuh Andre.
Sebagai informasi, dalam IPO ini GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Dengan jumlah saham yang ditawarkan, GoTo dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun (US$ 1,1 miliar), dengan tambahan Rp 2,3 triliun (US$ 160 juta) dari greenshoe.
Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp 316 hingga Rp 346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar).
Baca Juga: Masih Rugi Rp 11,58 Triliun, Simak Rincian Kinerja Keuangan GoTo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News