Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Namun, Mirae Asset menurunkan target harga ANTM dari semula Rp 3.250 menjadi Rp 3.200 per saham.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap mengatakan, target harga yang lebih rendah ini mencerminkan revisi turun proyeksi laba bersih ANTM pada tahun ini dan tahun depan. Hal tersebut dilakukan karena terkait sejumlah faktor.
Sebenarnya, Mirae Asset merevisi naik volume penjualan emas menjadi 27 ton dari sebelumnya 21 ton dan merevisi naik volume penjualan bijih nikel menjadi 8,4 juta wet metric ton (wmt) dari proyeksi sebelumnya yang hanya 6,7 juta wmt. Revisi ke atas itu didukung oleh pencapaian kinerja operasional yang lebih tinggi dari perkiraan pada periode sembilan bulan pertama 2021.
Namun, Juan juga merevisi naik asumsi biaya operasional (opex) seiring dengan naiknya aktivitas ekspor Antam. Akibatnya, Mirae Asset merevisi turun perkiraan laba bersih ANTM untuk 2021 dan 2022, masing-masing sebesar 5,0% dan 10,5% menjadi Rp 2,4 triliun untuk tahun 2021 dan Rp2,9 triliun di tahun depan.
Baca Juga: Begini proyeksi kinerja Aneka Tambang (ANTM) dengan kenaikan harga nikel
Pada periode kuartal III-2021, ANTM membukukan laba bersih sebesar Rp 550 miliar, naik 3,8% dibandingkan dengan kuartal II-2021. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal III-2020, maka realisasi laba bersih di periode Juli-September 2021 turun 44,7% .
Jika diakumulasikan, laba bersih emiten pelat merah ini sepanjang Januari-September 2021 menjadi Rp 1,7 triliun, naik 104,7% secara year-on-year (YoY).
Realisasi ini berada di bawah perkiraan Mirae Asset, namun sejalan dengan konsensus, yang mewakili 67,3% dan 70,8 % dari proyeksi masing-masing. Hasil yang lebih rendah dari perkiraan ini disebabkan oleh opex yang lebih tinggi karena adanya kenaikan signifikan dari beban gaji, beban ekspor, pengangkutan, dan asuransi.
Beban ekspor dan pengangkutan yang lebih tinggi disebabkan oleh aktivitas ekspor yang lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial pada periode sembilan bulan pertama 2021.
Sementara pada kuartal III-2021, ANTM mencatat pendapatan sebesar Rp 9,2 triliun, naik 14,1% secara kuartalan dan naik 4,6% secara tahunan. ANTM menghasilkan pendapatan sebesar Rp 26,5 triliun atau naik 46,8% YoY pada Sembilan bulan pertama 2021.
Pendapatan ANTM berada di atas ekspektasi Mirae Asset dan konsensus, yang mewakili masing-masing 82,2% dan 88,0% dari perkiraan masing-masing.
“Peningkatan pendapatan terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen emas dan feronikel masing-masing sebesar 36,1% YoY dan 33,4% YoY,” tulis Juan dalam riset, Rabu (17/11).
Pertumbuhan segmen emas didukung oleh peningkatan volume penjualan sebesar 33,5% yoy menjadi 20 ton.
Selanjutnya: Dapat restu OJK, Bank Neo Commerce (BBYB) bidik dana rights issue Rp 2,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News