Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski sudah bergulir di bawah level US$ 52 per barel namun harga minyak WTI masih mampu catatkan kenaikan di perdagangan hari ini. Pendukung utamanya datang dari laporan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (19/1) pukul 19.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,57% ke level US$ 51,65 per barel dibanding hari sebelumnya.
American Petroleum Institute melaporkan terjadi penurunan stok minyak AS sebesar 5,04 juta barel pekan lalu. Saat ini pelaku pasar sedang menanti rilis data Energy Information Administration (EIA) yang akan rilis malam nanti. Apabila mencatatkan penurunan yang sejalan dengan API, maka harga minyak WTI berpotensi jaga kenaikan.
“Ada bukti nyata di lapangan bahwa pasar optimis memandang kesepakatan pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC. Saat ini pergerakan harga minyak WTI di perdagangan global mulai stabil dan level support kuat berada di US$ 50 per barel,” kata Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg.
Masih dari laporan API, stok minyak di pelabuhan pengiriman minyak terbesar AS, Cushing, Oklahoma juga mengalami penurunan sebesar 1,01 juta barel pekan lalu. Tentunya ini mengarahkan Bloomberg Survey pada dugaan, secara nasional stok minyak mentah AS turun 1 juta barel pekan lalu. Faktor ini yang lantas menjaga pergerakan harga minyak WTI di jalur positif sepanjang hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News