Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Walaupun ditutup sedikit menguat pada perdangangan akhir pekan lalu (1/9), tetapi sejatinya minyak West Texas Intermediate / WTI masih tetap berada dalam tren bearish. Keraguan akan komitmen kesepakatan pemangkasan produksi negara-negara penghasil minyak dan potensi badai di semester II ini masih berpotensi melemahkan harga.
Nizar Hilmy, Analis PT Soe Gee Futures melihat sampai akhir kuartal III nanti minyak WTI masih belum mampu melaju menembus level US$ 50 per barel. Menurutnya, komoditas energi tersebut hanya mampu bergerak pada rentang US$ 40 – US$ 50 per barel.
“Masih dibutuhkan katalis lebih lagi untuk bisa membuat harga melampaui level US$ 50 per barel,” ujarnya kepada Kontan akhir pekan ini.
Selain tertekan, angka kepatuhan pemangkasan produksi kesepakatan OPEC yang kian hari kian menurun dan kecenderungan yang terjadi di akhir tahun biasanya AS kerap dilanda badai. Kalau kerusakan yang ditimbulkan semakin parah bukan tidak mungkin hal tersebut bisa menekan harga kembali seperti Badai Harvey.
“Kalau kerusakan panjang kemungkinan minyak akan tertekan karena stock menumpuk,” imbuhnya.
Untuk Senin (4/9), diperkirakan harga minyak WTI akan berada pada kisaran US$ 46 – US$ 48 per barel dan sepekan bergerak di rentang US$ 45 – US$ 49 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News