Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun untuk hari kedua berturut-turut pada hari Jumat (18/6). Dipicu dolar AS yang melonjak di tengah prospek kenaikan suku bunga, tetapi tetap berada di jalur untuk menyelesaikan minggu dengan datar.
Melansir Reuters pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah Brent turun 52 sen atau 0,7% pada US$72,56 per barel pada 0227 GMT, memperpanjang penurunan 1,8% pada hari Kamis.
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 48 sen atau 0,7% menjadi US$70,56 per barel, setelah jatuh 1,5% pada hari Kamis.
Pada hari Rabu, Brent menetap di harga tertinggi sejak April 2019 dan WTI menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018.
Baca Juga: Kenaikan harga minyak dunia berpotensi membuat anggaran subsidi membengkak
Dolar telah meroket dalam dua sesi sejak Federal Reserve AS memproyeksikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun 2023, lebih awal dari perkiraan pengamat pasar sebelumnya. Dolar yang meningkat membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lain, membatasi permintaan.
Ekonom senior Westpac Justin Smirk mengatakan, prospek kenaikan suku bunga juga membebani prospek pertumbuhan jangka panjang, yang pada akhirnya akan merugikan permintaan minyak.
"Jangka dekat semuanya sangat positif. Pertanyaannya adalah seberapa jauh kenaikannya, seberapa besar cakupannya jika Anda melihat lingkungan di mana suku bunga akan naik," kata Smirk.
Harga minyak juga turun setelah Inggris pada hari Kamis melaporkan kenaikan harian terbesar dalam kasus baru Covid-19 sejak 19 Februari, dengan angka pemerintah menunjukkan 11.007 infeksi baru dibandingkan 9.055 sehari sebelumnya.
Baca Juga: Diselimuti sentimen negatif, harga CPO masih berada dalam tren pelemahan
Menambah sentimen negatif adalah pernyataan dari negosiator utama Iran pada hari Kamis yang mengatakan pembicaraan antara Teheran dan Washington tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 telah mendekati kesepakatan.
"Negosiasi baru telah memicu kekhawatiran bahwa ini akan menyebabkan AS menghapus sanksi, yang mengakibatkan banjir minyak menghantam pasar," kata analis ANZ Research dalam catatan klien.
"Meskipun demikian, fundamental menunjukkan pasar tetap ketat."
Selanjutnya: IHSG dibuka terkoreksi 0,20% pagi ini, bersiap untuk penurunan 3 hari beruntun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News