kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.670   57,00   0,34%
  • IDX 8.082   41,50   0,52%
  • KOMPAS100 1.122   4,80   0,43%
  • LQ45 806   2,01   0,25%
  • ISSI 280   1,12   0,40%
  • IDX30 422   0,19   0,04%
  • IDXHIDIV20 486   2,72   0,56%
  • IDX80 123   0,43   0,35%
  • IDXV30 132   0,48   0,36%
  • IDXQ30 135   0,48   0,36%

Minyak Sawit Jeblok! Terendah 6 Minggu, Ini Biang Keroknya


Selasa, 23 September 2025 / 11:47 WIB
Minyak Sawit Jeblok! Terendah 6 Minggu, Ini Biang Keroknya
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat panen di kawasan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (1/5/2025). Harga TBS Kelapa sawit tingkat petani di Aceh Barat mengalami penurunan dari Rp2.380 per kilogram menjadi Rp2.200 per kilogram yang dipengaruhi berkurangnya permintaan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari negara importir utama seperti India dan Tiongkok. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka Malaysia anjlok sekitar 3,5% hingga di bawah MYR 4.230 per ton pada Selasa (23/9). 

Kondisi ini membalikkan kenaikan moderat dari sesi sebelumnya dan mencapai level terendah dalam enam minggu. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Selasa (23/9), penurunan ini menyusul perkiraan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MCM) sebesar MYR 4.200–4.500 dalam beberapa minggu mendatang, yang mencerminkan pasokan minyak nabati yang ketat di tengah permintaan yang lemah dari pasar-pasar utama.

Baca Juga: Harga CPO Berpotensi Tembus US$ 1.300, GAPKI Peringatkan Dampak B50 pada Ekspor  

Penurunan harga minyak nabati pesaing di bursa Dalian dan Chicago menambah tekanan. 

Puncak produksi diperkirakan terjadi antara September dan Oktober karena cuaca yang mendukung, sementara stok akhir Agustus naik 4,2% dari Juli menjadi 2,2 juta ton. 

Penurunan lebih lanjut sebagian diimbangi oleh pelemahan ringgit. 

Di sisi ekspor, pengiriman untuk periode 1–20 September diperkirakan naik 8,3–8,7% dari Agustus. Di pembeli utama India, permintaan diperkirakan tetap kuat menjelang musim perayaan pertengahan Oktober, dengan impor kemungkinan di atas 800.000 ton pada bulan September, setelah titik tertinggi dalam 13 bulan sebesar 990.528 ton pada bulan Agustus.

Selanjutnya: IEU-CEPA Diteken, Industri Minyak Sawit, Tekstil Hingga Alas Kaki Bakal Terungkit

Menarik Dibaca: Promo Wingstop Payday Deal sampai 5 Oktober, 10 Ayam Rasa Favorit Cuma Rp 49.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×