kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,12   -12,37   -1.34%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Anjlok 1% Setelah Persediaan Bahan Bakar AS Naik


Kamis, 06 Januari 2022 / 11:57 WIB
Harga Minyak Anjlok 1% Setelah Persediaan Bahan Bakar AS Naik
ILUSTRASI. Harga minyak acuan turun lebih dari 1% setelah stok minyak AS di pekan lalu naik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak jatuh lebih dari US$ 1 per barel pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif datang setelah stok bahan bakar Amerika Serikat (AS) melonjak di tengah penurunan permintaan.

Kamis (6/1) pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2022 turun US$ 1,12 atau 1,40% ke US$ 79,68 per barel.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2022 anjlok US$ 1,04 atau 1,3% menjadi US$ 76,81 per barel.

Stok minyak mentah AS turun di pekan lalu. Sementara persediaan bensin melonjak lebih dari 10 juta barel, kenaikan mingguan terbesar sejak April 2020, pasokan didukung di kilang karena berkurangnya permintaan bahan bakar.

"Permintaan produk tersirat, terutama untuk bensin, merosot, menunjukkan bahwa masyarakat berhati-hati tentang perjalanan setelah melonjaknya kasus varian Omicron," kata Caroline Bain, Chief Commodities Economist Capital Economics dalam sebuah catatan.

"Ketakutan ini kemungkinan akan bertahan selama beberapa minggu," lanjut dia.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Akibat Prospek Permintaan yang Menurun

Amerika Serikat melaporkan hampir 1 juta kasus Covid-19 pada hari Senin (3/1), membuat rekor global karena penyebaran varian Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, sementara salju lebat juga mengganggu lalu lintas di Negeri Paman Sam.

Selain itu, risalah dari pertemuan Federal Reserve yang menunjukkan pembuat kebijakan dapat menaikkan suku lebih cepat daripada yang diantisipasi pasar membebani aset berisiko seperti minyak.

Pada hari Rabu, Brent dan WTI berjangka naik ke level tertinggi sejak akhir November karena keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan mengisyaratkan berkurangnya kekhawatiran akan surplus besar pada kuartal pertama.

OPEC+, Selasa sepakat untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Februari, seperti yang telah dilakukan setiap bulan sejak Agustus.

"Kasus referensi kami sekarang mengasumsikan aliansi akan sepenuhnya menghapus sisa 2,96 juta barel per hari dari pengurangan produksi minyak pada September 2022," kata analis JP Morgan dalam sebuah catatan.

"Dengan tanda-tanda permintaan tertahan oleg varian Omicron, stok rendah dan meningkatnya kerentanan pasar terhadap gangguan pasokan, kami melihat perlunya lebih banyak pasokan dari OPEC+," kata bank tersebut. JP Morgan memperkirakan harga Brent rata-rata di US$ 88 per barel pada 2022, naik dari US$ 70 di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×