Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia sempat melompat 8% pada transaksi perdagangan Senin (22/2) kemarin. Kenaikan harga minyak disebabkan spekulasi mengenai penurunan produksi minyak serpih AS dan reli di pasar saham.
Mengutip data Reuters, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret ditutup naik 6,21% atau US$ 1,84 menjadi US$ 31,48 per barel. Pada transaksi sebelumnya, harga minyak sempat melompat ke atas level US$ 32.
Pasar minyak memulai pekan ini dengan menorehkan rebound di pasar Asia. Pergerakan pasar merupakan reaksi dari data penghitungan rig minyak di AS yang dirilis Jumat lalu. Data menunjukkan, jumlah rig pengeboran minyak yang beroperasi melorot ke level terendah Desember 2009 setelah sembilan pekan dipangkas.
Harga minyak juga mendapatkan dorongan dari data International Energy Agency yang menunjukkan produksi minyak shale AS dapat melorot dari 600.000 barel per hari (bpd) menjadi 200.000 bpd pada 2017.
Tak hanya itu, kenaikan harga saham di Wall Street juga menyokong harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News