Reporter: Agus Triyono, Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Berlanjutnya krisis utang di zona euro di akhir Maret dan belum stabilnya perekonomian global membuat harga beberapa komoditas utama tertekan. Minyak memimpin penguatan harga komoditas. Sedangkan batubara mencetak penurunan sepanjang bulan ketiga.
- Minyak
Harga minyak mencatat kenaikan tertinggi dibanding tiga komoditas lain. Harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei 2013 di Nymex naik 4,66% dalam sebulan menjadi US$ 96,77 per barel, Kamis (28/3) pukul 21.23 WIB.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, melonjaknya harga minyak selama Maret dipicu kelanjutan perbaikan ekonomi di Amerika Serikat (AS). Angka pesanan barang tahan lama di AS selama Februari yang tumbuh 5,7% ikut mendorong harga minyak.
Kebijakan stimulus moneter Federal Reserve yang berlanjut pun turut membakar harga minyak. Zulfirman mengakui adanya sentimen negatif bailout Siprus. "Sentimen Siprus kalah besar dengan sentimen positif AS," katanya.
Zulfirman memprediksi, kenaikan harga minyak akan berlanjut bulan ini. Dia memperkirakan, harga minyak akan bergerak US$ 92-US$ 100 per barel bulan ini.
- Emas
Harga emas selama sebulan cenderung menguat. Ditutup di angka cukup rendah bulan Februari, harga emas untuk pengiriman Juni 2013 di Comex tumbuh 1,66% sepanjang Maret menjadi US$ 1.606,10 per ons troi, Kamis lalu.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, tren kenaikan harga emas bulan Maret dipicu krisis ekonomi di zona euro, khususnya pembahasan bailout untuk Siprus. Proses tersebut memicu kekhawatiran pasar atas kelanjutan perbaikan ekonomi zona euro.
Akibatnya, pasar memburu emas yang menjadi safe haven untuk sementara waktu. "Itu faktor utama yang membuat harga emas bulan ini naik," kata Ariston.
Ariston memperkirakan, tren kenaikan harga emas akan berlanjut sampai April. Menurut perkiraannya, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.560- US$ 1.630 per ons troi bulan April.
- CPO
Pajak impor di India menekan harga crude palm oil (CPO) sepanjang Maret. Harga CPO bergerak volatile dan akhirnya mencatat kenaikan 0,29% selama sebulan menjadi RM 2.412 per ton. Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan harga CPO bulan
Maret memang cenderung volatile karena kekhawatiran ekonomi global. CPO mencatat harga terendah selama enam bulan terakhir di pertengahan Maret.
Di bulan April ini, ada ekspektasi tingkat ekspor CPO dari Indonesia dan Malaysia akan kembali stabil. Pergerakan harga baru akan benar-benar terlihat pada pertengahan bulan April, saat rilis data ekspor dan persediaan CPO Malaysia. Prediksi Ariana, harga CPO akan menguat terbatas, di kisaran RM 2.350 – RM 2.540 per metrik ton di bulan April.
- Batubara
Suluh Adil Wicaksono, analis Askap Futures mengatakan, pergerakan harga batubara ini memang menurun. Harga batubara untuk pengiriman April 2013 di ICE Futures turun 6,02% menjadi US$ 87,45 per ton pada Rabu (27/3). Ini adalah harga terendah sejak 10 Juli 2009.
Belum stabilnya ekonomi global menyebabkan permintaan terhadap batubara menjadi berkurang, sedangkan produksi masih cukup besar.
Suluh memprediksi batubara masih akan tertekan bulan ini. Tekanan datang dari kondisi zona euro. Adanya spekulasi diterapkannya syarat bailout Siprus ke negara-negara Eropa lain, menimbulkan pesimisme pelaku pasar.
Impor batubara dari India masih menjadi tumpuan harga batubara. Tetapi, tingginya stok di salah satu pelabuhan batubara paling ramai di China turut menekan harga batubara. Selama bulan April, Suluh memprediksi adanya penurunan terbatas pada harga batubara, di kisaran US$ 87-US$ 92 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News