Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menambah kuota pemesanan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri ST011 menjadi Rp 15,5 triliun. Pada awal penawaran, pemerintah menargetkan penjualan ST011 hanya Rp 8 triliun.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, permintaan masyarakat melebihi ekspektasi.
"Kami mendapatkan berkat sehingga kuota ditambahkan menjadi Rp 15,5 triliun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).
Dengan begitu, kuota pemesanan ST011T2 (seri 2 tahun) menjadi Rp 10,5 triliun. Sementara ST011T4 menjadi Rp 5 triliun.
Baca Juga: Penawaran Masuk Capai Rp 18,59 Triliun pada Lelang Sukuk, Selasa (21/11)
Menurut Dwi, tingginya minat masyarakat karena instrumen investasi ini anti galau. Sebab, saat BI rate naik maka kupon naik dan saat BI rate turun kupon akan bertahan di floor.
"Lalu 'zero risk' dan ada nilai tambah bagi investor, serta menjadi pahlawan tanpa angkat senjata karena masyarakat mengetahui uang investasinya untuk membangun negeri," katanya.
Adapun beberapa pembangunan yang dibiayai melalui SBSN adalah Bandara Siboru di Fakfak Papua Barat dan pembangunan Jalan Baru Batas Atas Kota Singaraja - Mengwitani.
Baca Juga: Sepekan Ditawarakan, BNI Catat Penjualan ST011 Tembus Rp 534 Miliar
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, Investree, pada pukul 14.11 WIB penjualan ST011 mencapai Rp 13,43 triliun. Rinciannya, ST011T2 sebesar Rp 9,2 triliun atau mencapai 87,7% dari target baru dan ST011T4 sebesar Rp 4,22 triliun atau mencapai 84,54% dari target baru.
Sebagai pengingat, ST011T2 memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun, dengan tanggal jatuh tempo pada 10 November 2025.
Sementara itu, ST011T4 memiliki kupon minimalnya 6,50% per tahun, dengan tanggal jatuh tempo jatuh pada 10 November 2027.
Adapun karakteristik ST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik maka imbal hasilnya juga akan ikut naik.
Baca Juga: Baru Sepekan Ditawarkan, BCA Catat Penjualan ST011 Capai Rp 1 Triliun
ST011 tidak dapat diperdagangkan atau dialihkan (non-tradeable), namun memiliki fasilitas early redemption tanpa dikenakan biaya oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News