Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (10/1). Analis memperkirakan dalam lelang esok, minat investor masih minim, dibayangi risiko global.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro melihat tren perdagangan pasar obligasi yang cenderung bergerak tipis sejak awal tahun, dan lelang SUN yang sepi peminat berpotensi akan berlanjut pada lelang sukuk besok.
"Lelang sukuk perdana ini juga akan masih dibayangi beberapa risiko global seperti sentimen hawkish Gubernur The Fed dan peningkatan risiko terhadap resesi global," tuturnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1).
Baca Juga: Pemerintah akan Lelang 6 Seri SBSN dengan Target Rp 14 Triliun, Selasa (10/1)
Nico memperkirakan lelang sukuk perdana pada Selasa (9/1) besok berpotensi lebih rendah daripada lelang sukuk perdana tahun 2021.
Menurutnya, dana lelang yang dimenangkan bisa mencapai target indikatif pemerintah jika yield yang diminta investor tidak terlalu tinggi.
Adapun, pada lelang sukuk ini, seri PBS036 yang mewakili seri tenor pendek akan tetap diminati investor seiring sedang tingginya risiko di pasar.
Seri new issuance PBS0037 atau tenor panjang 13 tahun juga akan diminati investor dan mendapat penawaran masuk besar karena menjadi salah satu seri benchmark SBSN tahun ini.
Nico mengatakan permintaan yield berpotensi lebih tinggi seiring peningkatan risiko di pasar. Rentang yield untuk seluruh seri PBS yang dilelang diproyeksi dapat berada di kisaran 6,2%-7,3%.
Nico menjelaskan secara historical, lelang Sukuk cenderung masih didominasi institusi domestik karena porsi asing yang kecil di pasar sukuk domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News