kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Millenium Pharmacon right issue untuk ekspansi


Senin, 11 September 2017 / 19:49 WIB
Millenium Pharmacon right issue untuk ekspansi


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) berencana menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) alias rights issue. Dana yang diperoleh dari HMETD ini akan digunakan untuk menambah kontribusi penjualan obat generik.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) SDPC, Senin (11/9), para pemegang saham menyetejui rencana perusahaan yang bergerak di bidang distribusi obat, alat kesehatan, dan makanan suplemen kesehatan untuk menerbitkan 590.909.091 saham baru lewat HMETD.

Perusahaan belum menentukan harga penawaran saham baru tersebut. "Dengan nilai nominal Rp 100 per saham, perusahaan membidik dana minimum sebesar Rp 59 miliar dari rights issue ini," ujar Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama SDPC usai RUPSLB di Jakarta, Senin (11/9).

Dana tersebut nantinya akan digunakan perusahaan untuk mengakuisisi 15% saham PT Errita Pharma. Sementara sisanya akan digunakan untuk keperluan belanja modal SDPC.

Dengan akuisisi tersebut, perusahaan berharap bisa memperluas bisnis penjualan obat generik mereka. Pasalnya, saat ini kontribusi penjualan obat generik mereka saat ini masih sangat kecil.

"Kontribusi produk generik saat ini masih sekitar 5%. Dengan akuisisi sebagian saham PT Errita ini kami harap kami bisa menambah kontribusi produk-produk generik ke depannya," papar Muhazni.

Keputusan untuk akuisisi ini dianggap Muhazni sebagai sebuah keputusan strategis lantaran melihat ke depannya obat generik akan memegang peranan penting di industri farmasi Indonesia. Semakin luasnya penggunaan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Indonesia.

Namun, Muhazni enggan menyebutkan nilai yang dibutuhkan perusahaan untuk membeli 15% saham PT Errita Pharma. "Saat ini masih dalam proses evaluasi. Mungkin baru selesai akhir September ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×