Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menilai progres marketing sales selama lima bulan pertama masih berada di bawah target. Kendati begitu, perseroan masih optimistis mengejar target yang telah ditetapkan di awal tahun.
Direktur Keuangan Metropolitan Land, Olivia Surodjo, mengungkapkan bahwa marketing sales masih di bawah target yang ditetapkan. Hingga Mei 2022, perseroan mencatatkan marketing sales sebesar Rp 607 miliar.
"Untuk pencapaian semester I ini memang masih agak slow, tapi di semester II seperti biasanya akan mengalami kenaikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/6).
Olivia juga menanggapi bahwa di semester II sendiri masih terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi.
Baca Juga: Kenaikan Pendapatan Emiten Properti Tak Seragam, Begini Rekomendasi Analis
Pertama, potensi kenaikan suku bunga. Kedua, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga-harga dan juga bahan baku industri properti.
Kendati begitu, perseroan telah menyiapkan beberapa strategi menyiasati hal tersebut. Dia mengatakan, untuk target tahunan perusahaan akan genjot penjualan terutama melalui proyek residensial.
"Kami menyiapkan produk-produk yang fast moving dengan range harga Rp 500 juta - Rp 900 jutaan di Metland Cibitung dan Cileungsi," ujarnya.
Selain itu, perseroan juga akan memasarkan produk baru, yakni The Emerald di Metland Tambun dengan harga mulai Rp 700 jutaan, Cluster Samara di Metland Transyogi Cibubur dengan harga mulai Rp 800 jutaan.
Baca Juga: Kuartal I-2022, Marketing Sales Metropolitan Land (MTLA) Masih di Bawah Target
Kemudian, untuk market di atas Rp 1 miliar kami memasarkan Jura B Lite Fase 2 di Metland Menteng dengan harga Rp 1,6 miliar dan Ruko Amethys di Metland Puri dengan harga mulai Rp 2 miliar.
Kemudian, strategi lainnya dengan memberikan kemudahan cara bayar seperti cicilan down payment (DP), installment hingga 36x dan juga tambahan gimmick berupa hadiah langsung maupun free biaya-biaya.
"Sejauh ini kami tetap mengikuti target yang telah ditetapkan, tidak berencana untuk melakukan revisi target," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News