Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik. Manajemen MTDL menargetkan pendapatan tahun ini naik 9,45% year-on-year (yoy) menjadi Rp 11 triliun dan laba bersihnya tumbuh 8,76% menjadi Rp 240 miliar.
Randy Kartadinata, Chief Financial Officer MTDL, menyatakan, ada sejumlah langkah yang ditempuh manajemen untuk memaksimalkan kinerja. Misalnya, efektif dan efisien dalam hal pengelolaan barang. "Mulai kuartal IV-2016, pengetatan ini kami lakukan," terang Randy kepada KONTAN, Selasa (3/10).
Pengelolaan barang yang dimaksud antara lain mengatur siklus barang di gudang. Ini bertujuan agar barang tak menumpuk. Jika barang menumpuk, beban bisa membengkak. Pengelolaan barang yang tepat bisa menekan biaya dana dan biaya stok. "Karena kami menggunakan pinjaman sehingga ada bunga. Kami juga masih menyewa gudang untuk barang. Semakin besar dan lama, pastinya membengkak," kata Randy.
Sebelumnya strategi pengetatan dilakukan saat ekonomi stagnan pada 2015-2016. Kala itu, kinerja MTDL kurang gemilang. Pengetatan pun dilakukan sejak saat itu. Kini, pengetatan masih berlangsung dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan MTDL.
MTDL juga mencermati peningkatan penjualan pada akhir tahun. Terutama berasal dari bisnis yang menyasar segmen korporasi. Segmen korporasi pada awal dan pertengahan tahun cenderung menahan pembelian. Pasar korporasi banyak yang merespons produk MTDL menjelang akhir tahun. "Ini karena melihat kebutuhan mereka lainnya sudah terpenuhi dan ada dana, sehingga digunakan untuk membeli alat pada akhir tahun," ujar Randy.
Sebagai catatan, penjualan MTDL pada semester I-2017 mencapai Rp 4,21 triliun. Angka ini berasal dari penjualan perangkat keras Rp 3,24 triliun, pendapatan jasa dan sewa Rp 449,880 miliar, serta pendapatan dari perangkat lunak Rp 525,485 miliar.
Secara siklus, permintaan dari korporasi meningkat menjelang tutup buku tahunan. Bukan hanya itu, dari kemampuan daya beli konsumen, MTDL sudah merasakannya pada akhir September. "Pada kuartal ketiga, sudah terasa adanya peningkatan daya beli," terang Randy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News