kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

META membentuk subholding jalan tol


Selasa, 19 Februari 2013 / 06:56 WIB
META membentuk subholding jalan tol
ILUSTRASI. Pialang sedang monitor layar saham di Jakarta,


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) bersiap melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Margautama Nusantara. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (18/2), menyepakati restrukturisasi dengan membentuk subholding jalan tol.

Ini adalah syarat perjanjian antara META dan perusahaan asal Malaysia Robust Success Sdn Bhd. "Hari ini, kami membicarakan restrukturisasi internal dulu," ujar M. Ramdani Basri, Direktur Utama META.

Namun, Ramdani menolak menjelaskan alasan melepas kepemilikan di bisnis tol. Padahal, sektor ini menjadi kontributor utama META.
META dan Robust menandatangani share subscription agreement 18 Desember 2012. Robust akan menyetor 20% modal Margautama. Sebelumnya, META harus restrukturisasi dan menjadikan Margautama sebagai induk jalan tol.

Anak usaha tol lainnya, seperti PT Bosowa Marga Nusantara, PT Bintaro Serpong Damai, dan PT Jalan Tol Seksi Empat akan berada di bawah Margautama. META kini menguasai 99,99% saham Margautama. Jika Robust mengamit 20% saham Margautama, maka saham META di perusahaan ini akan menjadi 79,99%.

Managing Director META Bernardus Djonoputro bilang, saat ini META sedang membidik dua ruas tol dengan nilai total US$ 1 miliar, yakni tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Serpong-Balaraja.

Perinciannya, nilai proyek pertama sepanjang 60 km mencapai US$ 500 juta. Adapun, proyek tol Serpong-Balaraja senilai US$ 540 juta.
Keduanya masih dalam proses tender. Pemenang tender akan diumumkan tahun ini. META menggandeng mitra strategis agar bisa menang.

Bernardus berharap, ekuitas META untuk masing-masing proyek 30%. Itu berarti, META membutuhkan US$ 162 juta untuk proyek Serpong-Balaraja dan US$ 150 juta untuk proyek Medan-Kualanamu-Tebing.

Pada proyek di Medan-Kualanamu-Tebing, META menggandeng Egys. Sementara, di Serpong-Balaraja META menggandeng investor asal Korea Selatan, yaitu Posco. Bernardus bilang, di belakang Posco, ada enam bank asal Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×