kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski Sahamnya Tertekan, Sejumlah Emiten Bank Digital Masih Berpotensi Bertumbuh


Kamis, 22 September 2022 / 19:16 WIB
Meski Sahamnya Tertekan, Sejumlah Emiten Bank Digital Masih Berpotensi Bertumbuh
ILUSTRASI. Aplikasi perbankan digital Allo Bank Indonesia.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini pergerakan saham bank digital masih belum bisa lepas dari zona merah. Kendati begitu, emiten bank digital masih punya prospek yang menarik. 

Untuk gambaran, ARTO yang sudah anjlok 53,59% sejak awal tahun atau secara year to date (YtD), Kamis (22/9). Lalu, BANK sudah turun 29,04%, BBYB ambles 60,65% dan BBHI yang melemah 41,11%. 

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai model bisnis bank digital masih sangat menarik. Hal ini seiringan jumlah unbanked dan unbanked and underserved customers yang sangat masif. 

Unbanked dan underserved customers yang mencapai kurang lebih 150 juta penduduk yang berpotensi dilayani oleh bank digital. Ditambah lagi dengan kinerja bank digital yang sudah mulai mencatatkan laba yang positif,” katanya saat dihubungi Kontan, (22/9). 

Baca Juga: Rajin Benamkan Investasi, Simak Rekomendasi Saham Astra International (ASII) Berikut

Misalnya, ARTO berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 28,91 miliar hingga Juni 2022. Ini berbanding terbalik dengan periode yang sama pada tahun lalu yang merugi Rp 46,77 miliar.

Kenaikan laba bersih juga terjadi pada BBHI sebesar 557,16% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 150,62 miliar per semester I-2022. Tahun lalu, BBHI hanya mengantongi laba bersih Rp 22,92 miliar.

“Faktor dan sentimen yang dapat mendorong kinerja saham bank digital kedepan akan lebih didorong oleh faktor fundamental masing-masing bank digital,” lanjut Edward. 

Dia meyakini kinerja bank digital akan semakin membaik ke depannya. Dengan begitu, ini akan menjadi sentimen positif bagi investor terhadap bank digital di Indonesia. 

Baca Juga: Saham Bank Digital Masih Tertekan Sepanjang Tahun Ini

Serupa, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Johan Trihartoro mencermati secara prospek, bank digital masih menjanjikan sejalan dengan aktivitas masyarakat di era digitalisasi. 

“Kerja sama dengan e-commerce dan juga menopang efisiensi perbankan sehingga akan menopang fee based income-nya,” kata Johan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×