Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan penurunan pendapatan sepanjang 2019 sebesar 16,97% yoy menjadi Rp 2,25 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,71 triliun. Namun, laba KIJA naik 190% dari Rp 40,97 miliar menjadi Rp 118,81 miliar pada tahun 2019.
Penurunan pendapatan disebabkan oleh turunnya pendapatan dari power plant sebesar 24,5% dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 831,77 miliar.
Dalam laporan keuangannya, disebutkan bahwa pelanggan terbesar KIJA adalah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yaitu sebesar Rp 626,33 miliar. Namun pendapatan dari PLN ini saja turun 30,46% yoy.
Baca Juga: Ini strategi Jababeka (KIJA) hadapi tekanan imbas wabah corona
KIJA juga mencatatkan penurunan penjualan ruang perkantoran dan rumah toko (ruko) dari Rp 320,91 miliar menjadi Rp 113,22 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut diikuti oleh penurunan beban pokok dari Rp 1,53 triliun menjadi Rp 1,41 triliun di 2019. Beban penjualan juga turun dari Rp 99,15 miliar menjadi Rp 89,76 miliar.
Dari penurunan beban tersebut, ditambah dengan pendapatan lain-lain yang tercatat sebesar Rp 302,24 miliar ini membuat KIJA berhasil mencatatkan kenaikan laba. Pasalnya, pendapatan lain-lain KIJA di 2018 justru negatif Rp 197,98 miliar.
Adapun pendapatan lain-lain KIJA terdiri dari laba selisih kurs Rp 176,86 miliar, tadinya perusahaan ini mencatatkan rugi Rp 283,33 miliar. KIJA juga mencatat kenaikan pendapatan lain-lain dari klaim asuransi Rp 20,38 miliar, dan pendapatan sewa naik 65,58% yoy menjadi Rp 11,21 miliar
Di sisi lain, KIJA memiliki utang sebesar RP 5,88 triliun. Terdiri dari utang jangka pendek Rp 1,39 triliun dan utang jangka panjang Rp 4,48 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp 12,18 triliun.
Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) siapkan Rp 300 miliar untuk buyback
Asal tahu saja, laporan keuangan KIJA ini ditandatangani oleh Tedjo Budianti Liman sebagai Direktur Utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News