Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 182,962 miliar di akhir 2011. Angka itu lebih tinggi 23,19% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya Rp 148,509 miliar.
Namun, dalam laporan keuangan yang diterima Kontan, Jumat (30/3) kenaikan pada sektor penjualan ini tidak diikuti kenaikan laba bersih BRMS. Buktinya, BRMS malah mencatatkan penurunan laba bersih hingga 19,53% dari Rp 826,021 miliar menjadi Rp 664,702 miliar di akhir tahun lalu.
Hal ini terjadi karena pendapatan atas dividen dari perusahaan asosiasinya, yaitu PT Newmont Nusa Tenggara, mengalami penurunan. Jika di 2010 lalu, BRMS berhasil mencatat pemasukan dari dividen Newmont sebesar Rp 2,132 triliun, pada tahun lalu perusahaan yang termasuk dalam Grup Bakrie ini hanya mendapatkan dividen sebesar Rp 1,006 triliun.
Meski demikian, kinerja perusahaan masih menggembirakan karena kenaikan harga jual komoditas tembaga dan emas. Selain itu, terjadi penurunan beban bunga perusahaan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2011, harga jual tembaga dan emas oleh perusahaan meningkat masing-masing sebesar 3% dan 28%. Sedangkan beban bunga menurun sebesar 64% dari tahun sebelumnya.
Menurut Ken Farrell, Direktur Utama BRMS, "Walaupun NNT mengalami penurunan produksi, namun kenaikan harga jual tembaga dan emas serta penurunan beban bunga mampu menjaga kinerja laba bersih BRMS tetap positif di level Rp 664 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, BRMS juga berhasil melunasi sebagian pinjaman perusahaan dalam 12 bulan terakhir. Oleh karenanya, rasio pinjaman bersih terhadap modal BRMS masih cukup baik di level 0,1x, dan beban bunga perusahaan juga telah menurun sebesar 64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News