kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Meski Masih Rugi, Propek Jangka Panjang Saham Merdeka Copper (MDKA) Masih Layak Beli


Sabtu, 26 April 2025 / 05:55 WIB
Meski Masih Rugi, Propek Jangka Panjang Saham Merdeka Copper (MDKA) Masih Layak Beli
ILUSTRASI. Kontan - Merdeka Copper Gold Kilas Online


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) disebut masih positif. Analis Maybank Sekuritas Hasan Barakwan dalam riset 24 April 2025 merekomendasikan beli saham MDKA. 

Namun dalam riset yang sama, Hasan harus memangkas target harga MDKA menjadi Rp 2.400 per saham dari sebelumnya Rp 3.450. Harga saham MDKA ditutup naik 4,35% di akhir pekan (25/4) di level Rp 1.680 per saham. Ini artinya masih ada peluang kenaikan  42,85% untuk mencapai target. 

Hasan memaparkan penyesuaian harga saham MDKA telah mempertimbangkan tekanan margin yang terus berlanjut di segmen nikel, terutama dari produk high-grade nickel matte (HGNM). Selain itu MDKA akan terdampak kenaikan tarif royalti yang mulai berlaku pada tahun fiskal 2025 untuk komoditas nikel, emas, dan tembaga.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Merdeka Copper Gold (MDKA) di Tengah Kenaikan Harga Emas

Segmen nikel MDKA saat ini tengah mengalami tekanan berat akibat harga nikel global yang masih rendah dan tantangan operasional yang signifikan. "Operasi HGNM mencatat margin negatif sebesar US$ 1.084 per ton pada kuartal IV 2024, jauh menurun dari margin tipis US$ 33 per ton pada periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Hasan dalam riset. 

Secara keseluruhan, margin MDKA di sepanjang 2024 tercatat hanya US$ 223 per ton, atau turun 73% dibanding tahun sebelumnya. Situasi ini memunculkan kekhawatiran atas kelayakan komersial produk HGNM, sehingga MDKA mengindikasikan potensi penghentian operasi jika kondisi pasar tidak membaik. 

"Proyeksi harga nikel di London Metal Exchange (LME) untuk tahun 2025–2026 juga diturunkan 11,1% menjadi US$ 16.000 per ton," papar Hasan.

Selain tantangan operasional dan harga, Hasan menegaskan MDKA juga menghadapi beban struktural baru berupa peningkatan tarif royalti oleh pemerintah Indonesia yang berlaku mulai tahun ini. Kenaikan tarif ini mencakup seluruh komoditas utama MDKA, yaitu emas, tembaga, bijih nikel, dan nickel matte.

Kondisi ini menjadi tantangan tambahan bagi MDKA, khususnya saat margin HGNM sudah berada di level negatif. Di sisi lain, operasional emas juga terdampak, karena memasuki fase kadar rendah di tambang TB Gold dengan proyeksi biaya produksi (AISC) lebih tinggi, yakni US$ 1.605 per ons, dibanding sebelumnya US$ 1.470 per ons dengan royalti 10%.

Baca Juga: Prospek Kinerja Merdeka Copper Gold (MDKA) Dinilai Positif, Cek Rekomendasi Analis

Seiring dengan tantangan yang dihadapi, estimasi laba MDKA untuk tahun 2025 dan 2026 dipangkas masing-masing sebesar 126% dan 5%. Hal ini berdampak pada penurunan target harga saham berbasis SOTP menjadi Rp 2.400.

Namun demikian, Hasan bilang masih memberi rekomendasi Buy karena prospek jangka menengah MDKA dinilai masih positif. Produksi emas dari proyek Pani yang diperkirakan mulai beroperasi pada akhir 2025 diharapkan menjadi katalis utama peningkatan laba perusahaan mulai tahun 2026.

Di tahun ini, Hasan memproyeksikan, MDKA masih belum akan mampu membukukan laba dan masih merugi sebesar US$ 29 juta. Namun rugi tersebut menurun dari proyeksi Maybank Sekuritas yang memperkirakan rugi MDKA sebesar US$ 58 juta.  Hitungan Hasan, MDKA baru akan mencetak untung di 2026 sebesar US$ 196 juta.  

Selanjutnya: Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA-BRI-Mandiri, Tak Khawatir Lupa Bawa Dompet

Menarik Dibaca: Begini Posisi Tidur yang Tepat agar Asam Lambung Tidak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×