kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski fluktuatif, rupiah menguat tipis ke Rp 14.805 per dollar AS


Selasa, 13 November 2018 / 19:23 WIB
Meski fluktuatif, rupiah menguat tipis ke Rp 14.805 per dollar AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati fluktuatif, rupiah akhirnya menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (13/11).

Berdasarkan Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 14.805 per dollar AS atau menguat 0,10%. Berbeda dengan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah sudah melemah 1% hingga mencapai level Rp 14.895 per dollar AS.

Pasalnya menjelang penutupan, indeks dollar sempat terkoreksi ke level 97,49 sehingga mendorong naik mata uang Garuda.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, perkembangan global cukup berpengaruh dan menekan kondisi rupiah dalam pekan ini.

“Pengaruhnya masih dari pasar yang menantikan perkembangan dari persoalan perang dagang, walaupun kedua belah pihak akan bertemu di akhir November,” kata David.

Pasalnya, beberapa waktu yang lalu Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal positif untuk merundingkan trade war bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam KTT G-20. dan harga minyak mentah dunia yang menurun.

“Apalagi ditambah adanya tweet dari Presiden AS Donald Trump yang mendesak OPEC untuk mempertahankan kuota produksi,” lanjut David. Selain itu dari domestik, pasar masih menunggu data neraca perdagangan serta pengumuman BI rate.

Pada rapat kali ini BI diperkirakan akan menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%. Menurutnya, neraca perdagangan Indonesia Oktober diperkirakan akan kembali defisit US$ 300 juta dengan ekspor tumbuh melambat 1,25% dan impor yang tumbuh pesat sebesar 7,9%.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan volatilitas pergerakkan rupiah yang cukup tinggi juga didorong oleh pergerakkan indeks dollar juga yang terlihat tidak ada arah.

“Pasar juga menanti neraca perdagangan yang masih cenderung defisit sehingga rupiah masih tertekan,” kata Lukman. Menurutnya, data defisit transaksi berjalan pekan lalu juga turut menekan rupiah.

Ia memproyeksikan ada kecenderungan pelemahan terbatas di level Rp 14.790-Rp 14.890 per dollar AS. Sedangkan David memperkirakan rupiah akan diperdagangkan di level Rp 14.750-Rp 14.850 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×