Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pagi ini, saham-saham produsen batubara dilanda aksi jual. Salah satunya adalah saham PT Adaro Energy (ADRO). Pada pukul 11.23, saham ADRO tergerus nyaris 1% menjadi Rp 2.525. bahkan sebelumnya, saham produsen batubara kedua terbesar di Indonesia ini turun 2% menjadi Rp 2.500.
Penurunan juga dialami saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) yang saat ini anjlok 3,07% menjadi Rp 20.500 dan PT Bumi Resources (BUMI) turun 0,84% menjadi Rp 2.950.
Anjloknya saham-saham berbasis batubara ini disinyalir terkait dengan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).
Asal tahu saja, tahun depan, pemerintah mewajibkan para produsen batubara mengalokasikan 24,17% hasil produksi batubaranya untuk memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi kinerja perusahaan batubara ke depannya.
Kendati tengah mengalami penurunan, analis PT Universal Broker Satrio Utomo menilai, saktor komoditas termasuk di dalamnya batubara masih sangat menarik. Pasalnya, "Tingkat likuiditas global masih sangat besar sehingga menekan pergerakan dollar. Kalau sudah begitu, harga komoditas akan terus naik," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News