Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terganggu dengan aksi unjuk rasa, terbukti indeks mampu rebound menutup pekan, Jumat (4/11). Mengacu data RTI, indeks naik 0,62% atau 33,158 poin ke level 5.362,660.
Ada 182 saham bergerak naik, 103 saham bergerak turun, dan 100 saham stagnan. Volume perdagangan akhir pekan ini 7,57 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,84 triliun.
Seluruh indeks sektoral menghijau, menopang IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan naik 2,34%, industri dasar naik 1,47%, dan barang konsumsi naik 0,80%.
Meski menghijau, pasar diwarnai aksi jual oleh investor asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 966,444 miliar dan Rp 912,708 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 5,74% ke Rp 2.580, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 5,72% ke Rp 12.475, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,85% ke Rp 6.750.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Saran Tbk (SSMS) turun 1,67% ke Rp 1.475, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 1,48% ke Rp 1.665, dan PT PP (Persero) Tbk (PTT) turun 1,24% ke Rp 3.980.
Sebelumnya, pada sesi I, indeks bergerak pada zona negatif. Pelaku pasar tampaknya memilih bersikap wait and see. "Pelaku pasar menyikapi perkembangan aksi damai Jumat ini, benar-benar kondisi keamanan kondusif," paparnya.
Demo 4 November dimulai seusai menunaikan shalat Jumat berjemaah di Masjid Istiqlal. Dari Masjid Istiqlal, demonstran bergerak menuju ke depan Istana Merdeka. Setelah itu, rencananya demonstran akan berjalan kaki menuju Gedung MPR/DPR RI.
Unjuk rasa ini menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum karena dianggap menista agama.
Sementara itu, bursa saham Asia justru memerah. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 136,67 pada 16:10 sore di Hong Kong, ditetapkan untuk penurunan 1,5% pekan ini.
Indeks Topix Jepang turun 1,6% karena kembali diperdagangkan setelah liburan, memangkas pekan terburuknya dalam empat bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
