Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat pertumbuhan pesat didukung oleh peningkatan volume produksi bersamaan dengan kenaikan harga jual komoditas.
MDKA mencetak kenaikan laba bersih hampir 16 kali lipat pada semester pertama 2022 menjadi US$ 96,8 juta dari sebelumnya US$ 5,9 juta. Angka ini merefleksikan lonjakan margin laba bersih dari 4,3% menjadi 28,4%. Sedangkan pendapatan terdorong dari US$ 135,4 juta menjadi US$ 341,4 juta.
Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo mengatakan, realisasi laba bersih Merdeka Copper sudah sesuai ekspektasi. Laba MDKA merefleksikan 53% dari target tahun 2022. Bahkan melampaui proyeksi konsensus.
Baca Juga: Kembangkan Bisnis Nikel, MDKA Kaji Sejumlah Opsi Termasuk IPO Anak Perusahaan
Sedangkan faktor yang mendorong kinerja berasal dari kenaikan harga komoditas hasil pertambangan dan pulihnya volume penjualan tembaga menjadi 10.025 ton. Penjualan nickel pig iron (NPI) sebanyak 5.041 ton.
Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora menyebutkan, laba bersih MDKA pada semester pertama 2022 sudah sesuai proyeksi karena adanya pemulihan ekonomi akibat kasus covid sudah melandai.
"Saat ketidakpastian ekonomi global karena adanya ancaman resesi, para pelaku pasar akan melirik kembali instrumen investasi emas yang safe haven sehingga harga emas akan berpotensi terjaga. Kinerja MDKA pada tahun depan masih akan bertumbuh 5%-10%," tutur Andika.
Baca Juga: Laba Bersih Merdeka Copper Gold (MDKA) Melejit 1.549% di Semester I-2022
Analis Aldiracita Sekuritas, Timothy Gracianov mengatakan pendapatan MDKA terfokus pada bisnis tambang emas, tembaga, dan nikel. Namun untuk ekspansi jangka panjang seperti peningkatan produksi nikel dan produk olahannya terutama yang akan difokuskan untuk material baterai kendaraan listrik, Timothy mengatakan MDKA masih bisa mendapatkan nilai tambah yang dihasilkan.
"Dalam jangka pendek, kami melihat perlambatan ekonomi dan naiknya suku bunga terutama The Fed akan menekan laju harga komoditas," ujar Timothy kepada Kontan.co.id, Selasa (25/10).
Menurut Thomas, MDKA menetapkan target penjualan nickel ore sebanyak 150.000 ton pada kuartal keempat 2022 dan 600.000 ton pada 2023. Volume produksi dan penjualan emas diperkirakan masih berada dalam kisaran 120.000 oz-150.000 oz tahun ini hingga 2025. Penjualan NPI diperkirakan berada dalam kisaran 15.000 ton-17.000 ton untuk tahun 2022-2023.
Andika memperkirakan MDKA bisa mencetak pendapatan sebesar US$ 450 juta dan laba bersih sekitar US$ 130 juta pada tahun depan.
Thomas memperkirakan laba bersih Merdeka Copper hingga akhir tahun diprediksi melesat menjadi US$ 182 juta dibandingkan tahun lalu US$ 36 juta. Pendapatan juga diperkirakan naik dari US$ 381 juta tahun lalu menjadi US$ 629 juta tahun ini.
"Pertumbuhan kinerja keuangan MDKA diproyeksikan berlanjut hingga tahun depan dengan ekspektasi kenaikan laba bersih menjadi US$ 215 juta dan pendapatan melesat menjadi US$ 772 juta," kata Thomas.
Thomas mempertahankan rekomendasi beli saham MDKA dengan target harga Rp 7.000 per saham. Timothy merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp 5.720 per saham. Andika merekomendasikan beli untuk MDKA dengan target Rp 4.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News