Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya yakni PT Batutua Tambang Abadi mengakuisisi sebagian saham milik Hamparan Logistik Nusantara.
Batutua akan mengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh Hamparan Logistik dengan kepemilikan saham sebesar 55,67% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Nilai perjanjian atau harga total pengambilan bagian saham adalah sebesar Rp 5,36 triliun.
Hamparan Logistik baru-baru ini telah menyelesaikan akuisisi kepemilikan di PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral dari PT JCorp Cahaya Semesta. Hamparan Logistik memiliki 95,3% saham di PT J&P Indonesia dan 99,9% saham di PT Jcorps Industri Mineral, yang dalam perjanjian ini secara bersama-sama disebut dengan aset-aset akuisisi.
Aset-aset akuisisi terdiri dari berbagai investasi PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral. PT J&P Indonesia mengendalikan 51% saham di PT Sulawesi Cahaya Mineral, yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang belum berkembang.
Baca Juga: Akuisisi Saham Hamparan Logistik, Merdeka Copper Gold (MDKA) Rambah Bisnis Nikel
Analis RHB Sekuritas Indonesia Fauzan Luthfi Djamal menilai, langkah ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai langkah MDKA yang merangsek ke dalam bisnis nikel. Ini akan menghasilkan kontribusi pendapatan di masa depan yang berasal dari pendapatan investasinya.
Meskipun MDKA belum merinci mengenai potensi jumlah cadangan nikel dan data produksi tahunan dari smelter, Fauzan tetap meyakini bahwa akuisisi tersebut akan menyumbang laba bersih tambahan untuk MDKA mulai semester kedua 2022.
“Diharapkan akan mejustifikasi valuasi premium MDKA untuk saat ini,” terang Fauzan, Selasa (29/3).
Menurut Fauzan, sentimen geopolitik tetap menjadi katalis utama untuk bisnis MDKA. Menurut proyeksi Fauzan, harga jual emas akan lebih baik tahun ini, yakni di kisaran US$ 1.970 per oz atau naik 10% secara year-on-year (yoy).
Sementara harga tembaga diperkirakan di level US$ 9.870 per ton atau naik 5% yoy.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, akuisisi besar-besaran ini akan didanai sepenuhnya melalui kombinasi kas dan utang. Hasan meyakini, akuisisi juga akan menggunakan dana dari rights issue mendatang.
Hasan meyakini, ikhtiar MDKA untuk merambah bisnis nikel tidak akan berhenti dengan akuisisi ini. Hal ini seiring dengan MDKA yang akan segera mengungkapkan rencananya dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham MDKA dengan target harga Rp 5.600. Target harga ini lebih tinggi dari target harga sebelumnya di Rp 4.730. Selasa (29/3), saham MDKA melemah 3,17% ke level Rp 4.850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News