Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perusahaan akan menawarkan sebanyak 594.931.190 saham atau setara 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.
Harga saham baru yang ditawarkan Rp 2.250 per saham. Sehingga, melalui PUT I, Merdeka Copper Gold dapat memperoleh dana maksimal Rp 1,33 triliun.
MDKA berencana menggunakan sejumlah dana hasil rights issue untuk melunasi beberapa kewajibannya, diantaranya kepada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebanyak US$ 20,24 juta untuk pembayaran. Sekitar US$ 19,11 juta akan digunakan untuk pembayaran kembali seluruh kewajiban perusahaan kepada Provident Minerals Pte. Ltd.
Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan dana hasil PUT I sekitar US$ 25,65 juta untuk pembayaran kewajiban kepada Pierfront Capital Mezzanine Fund Pte. Ltd dan kepada PT Mitra Daya Mustika sebesar US$ 13,14 juta. Sisa dana setelah pembayaran kewajiban akan digunakan perusahaan dan anak usaha untuk modal kerja terkait dengan beban umum dan administrasi.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, saldo liabilitas perseroan dan entitas anak Grup MDKA sampai 30 April 2018 sebesar US$ 239,4 juta. Sekitar US$ 78 juta dari hasil PUT I akan digunakan untuk pembayaran pinjaman perseroan.
“Dengan adanya peningkatan modal disetor dan pelunasan pinjaman diharapkan akan memberikan struktur permodalan yang lebih optimal bagi Perusahaan. Sedangkan rasio utang terhadap ekuitas per 30 April 2018 adalah 1,1 kali,” kata Adi pada Kontan.co.id, Jumat (22/6).
Untuk ke depannya, sambung Adi, MDKA akan selalu memperhatikan dan menjaga keuangan perusahaan agar selalu optimal dalam menjalankan bisnis.
“Sebagian hasil dari PUT I akan dialokasikan untuk digunakan sebagai modal kerja perusahaan yaitu untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari termasuk untuk pembayaran ke vendor-vendor perusahaan, gaji karyawan, biaya umum dan administrasi, serta biaya-biaya lainnya,” papar Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
