kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Menunggu the Fed, investor kembali melego emas


Jumat, 31 Agustus 2012 / 05:30 WIB
Menunggu the Fed, investor kembali melego emas
ILUSTRASI. Rekomendasi shampo organik


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga emas dunia kembali melandai tadi malam (30/8) di New York. Dengan demikian, penurunan harga emas sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.52 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,4% menjadi US$ 1.657,10 per troy ounce di Comex, New York.

Sejumlah faktor menekan pergerakan harga emas. Pertama, investor menunggu keputusan apakah the Federal Reserve akan memberikan sinyal untuk menggelontorkan kebijakan baru atau sebaliknya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Pimpinan the Fed Ben S Bernanke akan berpidato pada pertemuan rutinan di Jackson Hole, Wyoming. Keputusan the Fed akan dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang belakangan menunjukkan angka positif.

Misalnya saja, data tingkat Produk Domestik Bruto AS bulan Juli yang naik untuk kali pertama dalam tiga bulan terakhir. Meski demikian, ada pula data negatif lainnya berupa peningkatan jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu.

Kedua, pemerintah Spanyol mengatakan akan menunda keputusannya untuk mencari dana bantuan.

"Data ekonomi AS tampak beragam, sehingga pelaku pasar merasa tidak yakin dengan apa yang akan terjadi besok," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading LLC di Chicago. Dia menambahkan, investor juga mencemaskan kembali kondisi krisis utang Eropa yang semakin memburuk . Hal itu yang menyebabkan investor melepas komoditas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×