Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Beberapa emiten mulai bersiap menebar dividen interim yang diambil dari laba semester I 2014 (lihat tabel). Emiten kelas kakap yang akan menyebar dividen interim PT Astra International Tbk (ASII).
"Dividen hasil putusan rapat direksi pada 4 September," ujar Gita Tiffany Boer, Sekretaris Perusahaan ASII. Jika ditotal, dividen interim ASII senilai Rp 2,59 triliun. Di semester I-2014, laba bersih ASII mencapai Rp 9,8 triliun. Dus, rasio dividen terhadap laba bersih (pay out ratio) mencapai 26,42%. Di tahun lalu, ASII membagikan dividen interim Rp 64. Namun, pay out ratio lebih tinggi, yakni 29,3%. Menilik harga ASII saat ini di Rp 7.325, dividen yield kali ini hanya 0,87%.
Tak hanya ASII, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten distribusi bahan bakar minyak (BBM) ini membagi dividen kepada 3,9 miliar saham. Total nilainya, Rp 195,17 miliar. Direktur AKRA Suresh Vembu mengatakan, keputusan pembagian dividen sebagai bentuk penghargaan kepada para pemegang saham.
AKRA berkomitmen membagikan dividen minimal 30% dari laba bersih yang diperoleh per tahunnya. Pay out ratio ini mencerminkan 51,9% dari laba bersih AKRA semester I-2014 yang senilai Rp 376 miliar. Dengan harga saham AKRA di Rp 5.325 per saham, kemarin, maka dividen yield saham ini mencapai 0,94%.
Tak mau ketinggalan, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) akan membagikan dividen interim US$ 3 juta. Jumlah dividen itu mencerminkan 26,84% dari total laba bersih TOBA hingga akhir Juni 2014, yang sebesar US$ 11,17 juta. Dividen itu akan dibagikan pada 9 Oktober 2014.
Namun dibandingkan tahun lalu, pemberian dividen interim kali ini lebih sepi. Maklum, kinerja emiten di semester I tahun ini cenderung moderat. "Memang sepertinya emiten masih banyak menahan diri karena butuh dana ekspansi," ujar Helmi Therik, analis AM Capital, Selasa (9/9). Dia berharap, pembagian dividen lebih ramai pada semester II.
Analis First Asia Capital David N. Sutyanto mengatakan, dividen interim merupakan insentif bagi investor agar tetap mau berinvestasi. Jadi, dividen interim lebih sebagai pemanis karena yield dividen yang diberikan cenderung mini. Tengok saja, besaran dividen interim biasanya hanya berkisar 30%-40% dari dividen setahun. Toh, dia menilai, saham ASII dan AKRA akan diburu karena pembagian dividen interim ini.
David juga melihat, alasan emiten membagi dividen lantaran cukup percaya diri bakal mendulang laba tinggi di akhir tahun. Alasan yang lain, emiten membagi dividen interim untuk menjaga arus kas agar tak terlalu besar di akhir tahun. "Kas yang besar di akhir tahun belum tentu bagus. Karena masih yakin akan laba, maka emiten membagikan dividen interim," ujar David.
Untuk mendulang cuan dari dividen interim, investor bisa akumulasi saham jangka panjang. Rasio dividen terhadap laba bersih juga bisa menjadi salah satu penilaian. "Menarik kalau pay out ratio-nya besar. Namun, sulit untuk mencari yield dividen yang tinggi karena tren IHSG sedang naik," ujar dia.
Helmi mengatakan, pembagian dividen interim menjadi efek positif terhadap saham emiten. Namun, sebaiknya investor tetap waspada. "Tetap cermati emiten besar, juga termasuk lihat fundamental," saran dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News