kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menuai berkah pembebasan pajak


Senin, 28 Januari 2013 / 06:05 WIB
Menuai berkah pembebasan pajak
ILUSTRASI. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Fasilitas pembebasan pembayaran pajak dalam jangka waktu tertentu alias tax holiday sudah dimanfaatkan sejumlah perushaan. Belum lama ini, pemerintah mengabulkan permohonan tax holiday bagi PT Unilever Tbk (UNVR) dan PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA).

UNVR memohon pembebasan pajak atas investasi anak usahanya yang bergerak di sektor olahan minyak sawit mentah, PT Unilever Oleokimia Indonesia. Sedangkan, TPIA mengajukan tax holiday terhadap pembangunan pabrik butadiene yang dikelola anak usahanya yakni PT Petrokimia Butadiene.

Alhasil, mereka mendapat fasilitas pembebasan pajak penghasilan badan selama lima tahun mulai 2013. Durasi pembebasan pajak yang dikabulkan lebih rendah dari permohonan dua perusahaan itu yakni selama 10 tahun berturut-turut.

Investasi dua emiten itu memenuhi syarat untuk memperoleh tax holiday. Misal, rencana penanaman modal baru minimal Rp 1 triliun dan menempatkan dana di perbankan Indonesia paling sedikit 10% dari total penanaman modal.

Selain UNVR dan TPIA, saat ini pemerintah juga tengah mempertimbangkan pemberian insentif serupa bagi PT Krakatau Posco, pabrik baja patungan antara PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan Pohang Iron and Steel, serta bagi pabrik oleokimia milik Grup Sinarmas.

Kedua perusahaan itu dinilai memiliki syarat mengingat nilai investasi yang besar. Pembangunan pabrik Krakatau Posco diprediksi membutuhkan dana hingga Rp 20 triliun lebih. Sedangkan, investasi pabrik oleokimia Sinarmas senilai Rp 2 triliun.

Analis AAA Sekuritas, Adolf Sutrisno menyebut, pemberian tax holiday itu diharapkan dapat memancing lebih banyak investasi masuk ke Indonesia. Sedangkan, bagi emiten, penghapusan pajak sementara akan membuat keuangan lebih positif.

Menurut Adolf, insentif pajak bagi UNVR itu juga akan mengimbangi berita negatif terkait kenaikan bertahap setoran royalti dari 3,5% menjadi 5%-8% hingga 2015.

Tak berdampak banyak

Tapi, Adolf bilang, dana hasil penghematan pajak dari anak usaha UNVR itu kemungkinan tak terlalu besar. Dengan proyeksi pendapatan PT Unilever Oleokimia Indonesia di atas Rp 5 miliar, perusahaan akan mendapat potongan pajak sebesar 25%. "Saya belum dapat kalkualasi karena perkiraan penghasilan anak perusahaan UNVR belum bisa diketahui," imbuh dia.

Meski potongan pajak tidak terlalu besar, namun dana yang didapat dari penghapusan pajak selama lima tahun sangat berguna bagi emiten yang tengah membutuhkan dana segar seperti TPIA.

Pasalnya, selain investasi di bidang butadiene yang memakan dana hingga Rp 1,3 triliun, TPIA juga akan membangun perusahaan patungan bersama Pertamina di sektor petrokimia. "Dengan posisi kas yang lebih kuat perusahaan bsia lebih bebas berekspansi," ujar Adolf.

Analis Danareksa, Ananita Mieke menilai, peluang KRAS memperoleh tax holiday cukup besar. Hanya saja, perolehan insentif tidak terlalu berdampak pada kas KRAS. Dia bilang, pembebasan pajak lebih menguntungkan bagi Posco, karena porsi saham KRAS di perusahaan itu tergolong kecil yaitu 30%.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan, tax holiday hanya diberikan secara terbatas bagi industri pionir seperti kimia dasar, industri peralatan komunikasi, logam dasar, pengilangan minyak bumi hingga industri permesinan. Toh, fasilitas tersebut akan berdampak bagus bagi emiten, terutama di sektor kimia. Maklum, industri kimia sempat terpuruk selama depresiasi nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×