Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah merancang rencana untuk konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur dan karya. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan konsolidasi akan dibagi menjadi dua segmen yakni perusahaan karya skala kecil dan skala jumbo.
Untuk perusahaan BUMN karya skala kecil akan diserahkan pada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk digabungkan dengan skema merger.
“Konsolidasi BUMN Karya dipastikan akan terjadi, tetapi framework yang di PPA dan Danareksa perusahaan yang kecil akan di-merger,” tutur Erick dalam di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (3/5).
Untuk perusahaan besar, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan Hutama Karya (HK) masih dalam kajian.
Baca Juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Erick Thohir Sebut Dividen BUMN 2023 Rp 80,2 Triliun
Erick menyebut ada kemungkinan konsolidasi Hutama Karya dengan Waskita. Kemudian PTPP dan WIKA akan bergabung. Namun untuk skemanya, masih dalam kajian, bisa berupa suntikan dana.
“Kami mau coba konsolidasikan HK dengan Waskita, PTPP dengan WIKA, seperti Bank Mandiri punya BSI padahal yang merger di bawahnya, tapi keputusan ini belum terjadi,” kata dia.
Untuk dana, lanjut Erick, masih harus bersabar karena Kementerian BUMN harus menganalisis cash flow dari perusahaan jumbo tersebut agar tidak menghancurkan perusahaan. Adapun rencana penggabungan BUMN Karya ini telah tertuang dalam blueprint (cetak biru) yang diterbitkan Boston Consulting Group sejak dua tahun lalu.
“Sebaiknya BUMN karya dari sembilan BUMN menjadi empat BUMN. Ada yang expert di gedung dan lainnya, jadi tidak semua atau palugada,” tandas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News