kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Menimbang prospek UNVR


Rabu, 04 April 2012 / 07:57 WIB
Menimbang prospek UNVR
ILUSTRASI. IHSG IHSG berhasil ditutup menguat 0,43% di level 6.011,46 pada 1 April 2021. IHSG masih ada peluang menguat, berikut rekomendasi saham hari ini (5/4) diantaranya ASII, BBRI, BBCA dan lainnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Meski persaingan antara produsen consumer goods makin sengit, PT Unilever Indonesia Tbk tidak kesulitan mencetak pertumbuhan kinerja keuangannya. Tahun 2011, pendapatan emiten berkode saham UNVR ini, tumbuh 19,14% year on year (yoy) menjadi Rp 23,46 triliun. Sementara, laba bersihnya meningkat 23,07% menjadi Rp 4,16 triliun.

UNVR tetap mengandalkan produk perawatan rumah tangga dan tubuh alias household and personal care (HPC), serta makanan dan minuman atawa food and beverage (F&B). Penjualan di dalam negeri masih mendominasi pendapatannya dengan kontribusi Rp 22,42 triliun, sementara sisanya dari ekspor.

Mitchel Jauwanto, Analis Ciptadana Securities, menghitung, tahun ini divisi HPC dan F&B akan terus bertumbuh. Hitungan Mitchel, pendapatan segmen HPC akan meningkat sekitar 14,8% per tahun, menjadi sekitar Rp 19,44 triliun di tahun ini. "Sementara divisi F&B juga tetap akan bertumbuh sekitar 22,89% per tahun hingga 2013," ujar dia.

Kinerja bertumbuh

Optimisme pertumbuhan di kedua divisi ini berdasarkan ekspektasi pendapatan masyarakat yang terus tumbuh. Asumsi itu sesuai dengan proyeksi perekonomian Indonesia yang sehat. Di saat kondisi makro baik, konsumsi bakal meningkat.

Meski, Unilever tetap dibayang-bayangi kompetisi yang ketat dari produk-produk asing yang membanjiri pasar consumer goods di dalam negeri. Untuk segmen perawatan tubuh misalnya, Unilever memiliki saingan kuat seperti produk dari L\'oreal dan P&G.

Sementara dari sisi persaingan harga jual produk, Unilever memiliki pesaing utama dari kelompok usaha Wings. Namun, analis melihat, dengan inovasi produk dan strategi pemasaran yang baik, Unilever masih bisa mencetak pertumbuhan dan menjadi pemimpin di segmen produk itu. Selama ini, Unilever juga tetap mampu menjaga margin di kisaran 50,16% per tahun.

Untuk menghadapi para pesaingnya, UNVR mengalokasikan dana sebesar US$ 600 juta untuk kurun waktu 2011 hingga 2014. Anggaran itu dialokasikan untuk kebutuhan operasional dan pengembangan bisnis UNVR.

Ivan Chamdani, Analis Trimegah Securities, mengatakan, sebagai perusahaan yang sudah mature, secara historis Unilever tidak terlalu terpengaruh terhadap kemerosotan ekonomi. "Ini berkat produknya sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," ujar Ivan dalam risetnya.

Tahun ini Mitchel memprediksi pendapatan UNVR sebesar Rp 27,10 triliun, naik 15,51% dari pendapatan di tahun 2011. Sementara, proyeksi laba bersih tahun ini sebesar Rp 4,28 triliun.

Namun, harga UNVR pada penutupan kemarin (3/4), yaitu Rp 20.350 per saham, menurut Mitchel sudah terlampau premium. Ini lantaran Unilever sudah terbukti memiliki kinerja yang relatif terus bertumbuh.

Berdasarkan valuasi sahamnya, menurut hitungan Mitchel, price earning ratio (PER) UNVR di tahun ini sebesar 35,08 kali. Ini di atas PER sektor consumer goods yang sebesar 18,45 kali.

Mitchel merekomendasikan hold UNVR dengan target harga sebesar Rp 18.150 per saham. Harry Su, Analis Bahana Securities juga merekomendasikan hold dengan target harga Rp 18.250 per saham.

Sementara, A. Indrajati, Analis AAA Sekuritas merekomendasikan buy untuk UNVR dengan target harga Rp 21.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×