kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik kinerja reksadana campuran Panin Dana US Dollar


Rabu, 07 Maret 2018 / 22:24 WIB
Menilik kinerja reksadana campuran Panin Dana US Dollar


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di antara sedikitnya produk reksadana campuran berdenominasi dollar AS di Indonesia, Panin Dana US Dollar menjadi salah satu yang menoreh kinerja apik. Menurut data Infovesta Utama, reksadana ini masuk dalam jajaran reksadana dollar AS terbaik dengan imbal hasil 13,7% secara year on year hingga 6 Maret 2018.

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menjelaskan, penempatan aset reksadana ini ada pada obligasi negara berdenominasi dollar AS dan pasar saham Indonesia. Komposisi untuk obligasi negara mencapai 64%, sedangkan untuk saham hanya di kisaran 20-30%.

Saat ini, Indon 18 dan Indon 27 menjadi pilihan utama obligasi negara berdenominasi dollar AS untuk reksadana ini. Menurut Rudi, kedua obligasi ini akan jatuh tempo masing-masing pada tahun ini dan 2027 mendatang.

Sementara untuk portofolio saham, Panin cenderung tidak melihat secara sektoral, tetapi melihat per saham emiten. "Saat ini pilihan utama sahamnya adalah ANTM, INKP, dan PNLF," ujar Rudiyanto, (7/3).

Meski hanya dalam porsi kecil, portofolio saham turut menjadi pendorong kinerja Panin Dana US Dollar sejak tahun lalu. Menurut Rudi, saham-saham pilihannya naik cukup signifikan sampai tahun ini sehingga kian memoles capaian imbal hasil produk.

Setelah mencetak imbal hasil -8,5% pada 2015 silam, produk reksadana ini berhasil mencapai imbal hasil yang cukup menarik. Tahun 2016 imbal hasil Panin Dana US Dollar mencapai 7,1%, sedangkan sepanjang tahun lalu imbal hasil berhasil naik menjadi 9,05%.

Tahun ini, Rudi optimistis masih dapat mencatat imbal hasil yang positif. Ia mengaku, kurs rupiah memang menjadi tantangan tersendiri di tahun ini. Namun, "kami yakin rupiah mampu bertahan di level Rp 13.500 - Rp 13.700 per dollar AS hingga akhir 2018," ujarnya.
Rudi memproyeksi, sewajarnya reksadana ini masih bisa memberi imbal hasil 5%-7% tahun ini.

Terkait produk reksadana baru, Rudi mengungkap ada rencana menambah reksadana pasar uang berdenominasi dollar AS.

Namun, permintaan terhadap produk ini masih terus dikaji. Pasalnya, Rudi menilai, sulit menemukan deposito dollar dengan tingkat bunga yang kompetitif. "Rata-rata bunga deposito dollar cuma 0,5% sampai 1%, ini bahkan lebih kecil dari fee operasionalnya," kata Rudi.

Hingga akhir Februari lalu, jumlah dana kelolaan reksadana ini sudah mencapai US$ 7,99 juta. Rudi menyebut, tidak ada target dana kelolaan untuk setiap produk reksadana Panin. "Yang ada hanya target dana kelolaan secara keseluruhan yaitu sebesar Rp 13 triliun di akhir tahun nanti," ungkap Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×