kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menguat, rupiah menyerap sentimen positif asing dan domestik


Kamis, 29 Agustus 2019 / 17:43 WIB
Menguat, rupiah menyerap sentimen positif asing dan domestik
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di akhir penutupan perdagangan, Kamis (29/8). Data Bloomberg menunjukkan rupiah menguat 0,15% ke level Rp 14.238 per dolar AS. Sedangkan data JISDOR juga menunjukkan rupiah berada di level Rp 14.254 per dolar AS atau menguat 0,06%

Sentimen positif pada penguatan rupiah hari ini datang dari eksternal dan internal. Dari eksternal, kondisi perang dagang yang mereda menjadi sentimen positif untuk rupiah saat ini. Selain itu, kolaborasi antara BI dan pemerintah untuk menstabilkan rupiah juga menjadi penguat rupiah hari ini.

Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup menguat 0,15% di level Rp 14.238 per dolar AS

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, perang dagang dinilai mereda karena pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengatakan bahwa pemerintah AS menginginkan negosiator China untuk datang ke Washington untuk melanjutkan diskusi perdagangan antara AS dan China. 

Selain itu, Ibrahim juga berpendapat bahwa kekhawatiran resesi global sedikit mereda.

Di dalam negeri, BI terus melakukan intervensi pada perdagangan valas dan obligasi di pasar DNDF.  Ibrahim menambahkan bahwa menteri keuangan terus memberi informasi positif untuk ekonomi dalam negeri yang memang sedang bagus dibandingkan ekonomi negara lainnya.

"Kolaborasi antara BI dan pemerintah berhasil menstabilkan mata uang rupiah sehingga mata uang Garuda masih dalam pengawasan yang ketat," jelas Ibrahim.

Baca Juga: Rupiah hari ini, Kamis (29/8) kembali melemah setelah rebound di awal perdagangan

Walaupun menguat, ada pula isu yang menghambat penguatan rupiah. Isu tersebut datang dari Inggris dengan perdana menteri Boris Johnson yang membekukan parlemennya setelah mendapat izin dari Ratu Elizabeth. Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk mencegah parlemen yang membatasi Brexit yang direncanakan pada 31 Oktober mendatang.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Ibrahim menilai pergerakan rupiah esok hari masih fluktuatif. Hanya saja, ia bilang kecenderungannya melemah tipis di kisaran Rp 14.230-Rp 14.290 per dolar AS. "Kalau seandainya melemah, pasti tipis walaupun badai dari eksternal cukup besar," ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×