Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja sektor retail pada kuartal pertama tahun ini cenderung variatif ada yang naik dan turun. Salah satu emiten yang mengalami kenaikan pendapatan adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). MAPI mengalami kenaikan pendapatan 7% sebesar Rp 3,2 triliun pada kuartal I-2016. Alhasil laba bersih kuartal I-2016 naik 49% sebesar Rp 15 miliar.
Henry Tan Analis J.P Morgan mengatakan kinerja kuartal I-2016 di bawah ekspektasi khususnya pada margin di Departmen Store. Pendapatan yang tidak sesuai ekspektasi itu sumbernya dari department store MAPI yang harus banyak memberi diskon produk untuk membersihkan persediaannya.
Ada keprihatinan dengan kurangnya kinerja department store dari MAPI karena kompetisi yang tinggi baik dari toko offline maupun online. "Kami tidak mengesampingkan adanya kemungkinan aksi korporasi yang potensial di sektor ini," kata Henry Tan.
Fetty Kwartati, Corporate Secretary MAPI beberapa waktu lalu mengatakan perusahaan juga melihat adanya momentum positif dari dua mesin pertumbuhan MAPI yakni mapemall.com dan MAP Club. Sementara mengenai bisnis anyar e-commerce bernama MAP Emall, Mitra Adiperkasa belum pasang target besar.
"Kami memprediksi MAP Emall bisa menyumbang 10% ke total pendapatan setelah 10 tahun," prediksi Fetty. Per Maret 2016, MAPI telah mengoperasikan 1.938 gerai ritel di 66 kota di Indonesia.
MAPI sendiri tak akan mendatangkan merek dagang anyar pada tahun ini dn lebih memperkuat merek yang sudah ada.Tahun ini, MAPI akan menambah 200 gerai. Biaya penambahan gerai masuk dalam anggaran dana belanja modal alias capital expenditure pada 2016 ini sebesar Rp 600 miliar.
Jika rencana penambahan gerai terealisasi semua, Mitra Adiperkasa akan mendapatkan tambahan luas gerai 65.000 meter persegi (m). Sebagai catatan, saat ini perusahaan berkode saham MAPI di Bursa Efek Indonesia tersebut sudah mengoperasikan gerai dengan total luas 68.000 m.
Marlene Tanumihardja, Analis Samuel Sekuritas mengatakan katalis positif Katalis positif muncul dari beberapa strategi yang dilakukan manajemen. "Pada tahun ini, kami melihat prospek fundamental perusahaan yang lebih kuat," kata Marlene.
Dengan inventory management yang lebih baik, kami berpendapat discount yang dilakukanperusahaan akan berkurang, sehingga kami prediksi gross margin dapat naik 110 bps pada ‘16E. "Kami juga melihat kinerja MAPI berangsur – angsur membaik seiring dengan pembenahan inventory level dan peningkatan produktivitas pekerja," kata Marlene.
Marlene juga mengatakan akan ada peningkatan pertumbuhan penjualan di toko lama (same store sales growth/SSSG) diperkirakan dapat mencapai 7% year on year (YoY) pada tahun ini. Hal tersebut dikarenakan dengan membaiknya daya beli masyarakat jika dibandingkan tahun lalu.
Dari sisi internal MAPI, ia melihat ada keseriusan MAPI dalam mendongkrak penjualan, antara lain dengan program jangka menengah seperti peluncuran loyalty programs, sehingga penjualan akan terdorong. Estimasi pertumbuhan penjualan tahun ini mencapai 13% YoY.
Adapun resiko meliputi penundaan pembukaan mall, perbaikan ekonomi yang melambat daripada ekspektasi, regulasi dan birokrasi pemerintah sehingga menghambat impor. "Serta kompetisi yang ketat seiring dengan masuknya peritel asing ke Indonesia," kata Marlene.
Namun kinerja MAPI masih cukup meyakinkan dengan didukungnya membaiknya makro ekonomi Indonesia. Daya beli masyarakat Indonesia yang berangsur pulih ditandai dengan meningkatnya Consumer Confidence Index beberapa saat lalu. Ekspektasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Market positioning akan lebih baik dengan kontribusi penjualan terbesar berada di Jawa (74%).
Christian Saortua, analis Minna Padi Investama mengatakan saat ini beban keuangan MAPI yang menjadi faktor yang membuat net profit perusahaan terus menurun beberapa waktu ini. "Meskipun dari sisi pendapatan juga ikut bertumbuh," kata Christian.
Christian juga mengatakan kinerja perusahaan ini memang erat kaitannya dengan konsumsi retail masyarakat. "Harapannya semester pertama ini dapat didorong oleh penjualan menjelang hari raya," kata Christian.
Semester kedua ekspektasi pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan. Christian merekomendasikan sell dengan target harga 3850. Marlene merekomendasi Buy dengan target harga 4200. Sementara Henry Tan merekomendasikan Overweight dengan target harga 5300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
