Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun 2018 hingga saat ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami penurunan sebesar 10,27%. Tetapi, indeks saham-saham mungil yang ada di IDX small-cap Composite (SMC) hanya turun sebesar 3,47% year to date.
Melihat kondisi ini, Dennies Christoper Jordan Analis Artha Sekuritas mengatakan, indeks SMC secara korelasi memang tidak menunjukan selalu arah yang positif terhadap pergerakan IHSG. Bisa saja di saat IHSG negatif justru saham SMC bergerak positif.
Terlebih lagi di akhir tahun ini memasuki masa window dressing yang rata-rata emiten akan memoleh kinerja mereka sebelum tutup buku yang membawa angin segar kepada indeks secara keseluruhan.
“Saham-saham bluechip biasa naik saat window dressing. Tapi saham SMC juga bisa terkerek naik juga. Kalo akhir tahun investor cenderung optimistis, ada istilah Santa Claus rally. Hampir semua saham bergerak menguat,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (12/10).
Namun, investor diharapkan juga harus memperhatikan kondisi global terutama kelanjutan dari perang dagang. Dikhawatirkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat masih dapat terpapar faktor global.
Dennies masih menyarankan beberapa saham mungil di indeks SMC yang bisa diperhatikan seperi saham GMFI dan PPRE. “Hingga akhir tahun target harga GMFI bisa tembus Rp 360 per saham. Sedangkan PPRE target harga Rp 500 per saham,” ujar Dennies.
Sekadar informasi, hingga sesi I perdagangan hari ini, GMFI ditutup menguat 13,11% ke level Rp 276 per saham dan PPRE turun tipis 0,54% ke level Rp 366 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News