kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip peluang investasi mata uang pada sisa tahun ini dan tahun depan


Selasa, 02 November 2021 / 20:29 WIB
Mengintip peluang investasi mata uang pada sisa tahun ini dan tahun depan
ILUSTRASI. poundsterling. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Kanada dan poundsterling berhasil menjadi dua mata uang dengan kinerja paling apik dalam 10 bulan terakhir. Pada periode tersebut, tercatat dolar Kanada berhasil menguat 4,7% jika dipasangkan dengan rupiah. Sementara poundsterling berhasil menguat 1,77% jika dipasangkan dengan rupiah.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menjelaskan, pada sisa tahun ini, kedua mata uang tersebut akan terdepresiasi terhadap dolar AS. 

Hal ini seiring dengan langkah kebijakan pengurangan aset The Fed yang memberi keuntungan bagi dolar AS. 

Selain itu, Nanang juga menyebut kebijakan fiskal dan moneter Inggris masih belum cukup kuat untuk menopang dalam hal mengambil langkah yang agresif. Kendati berkembang rumor bahwa bank sentral Inggris (BoE) siap untuk melakukan normalisasi terhadap suku bunga, tapi itu semua belum cukup kuat karena pondasi yang lemah. 

“Lemah dalam artian masih dipengaruhi krisis energi yang menimbulkan kenaikan harga dan pada akhirnya inflasi. Tapi kenaikan inflasi yang memicu kenaikan suku bunga acuan pun bila tidak ditopang dengan kuatnya sektor pertumbuhan ekonomi sama saja tidak memberikan dampak,” jelas Nanang ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/11).

Baca Juga: Dolar Kanada jadi mata uang berkinerja paling apik sepanjang tahun ini

Sementara untuk tahun depan, Nanang menilai, banyak bank sentral dunia yang akan mengikuti langkah The Fed dengan menaikkan suku bunga acuan. 
Hal ini dengan mempertimbangkan langkah The Fed yang sudah melakukan tapering tahun ini sehingga ruang normalisasi suku bunga pun makin santer pada pertengahan tahun 2022. 

Alhasil, potensi penguatan beberapa mata uang terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Tidak menutup kemungkinan perburuan aset berisiko atau risk appetite pun kembali marak, sehingga rival dolar AS akan mengalami penguatan. 

Menurut Nanang, pasangan mata uang utama dunia sangat menarik untuk ditransaksikan tahun depan adalah GBP/USD dan EUR/USD. Ia memperkirakan, keduanya berpotensi berbalik menguat tahun depan. 

“Karena kedua mata uang ini mengalami pelemahan yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Apalagi kedua mata uang tersebut memiliki fundamental yang diperkirakan cukup kuat dan juga kebijakan pengetatan moneter pada tahun depan,” imbuh Nanang.

Nanang memproyeksikan, pairing GBP/USD akan kembali menembus area $ 1,40, di mana target tahun depan untuk menguji level $ 1,43 atau bahkan bisa ke $ 1,48. 

Sebaliknya EUR/USD akan kembali menapaki area $ 1,20 dan selanjutnya ke level $ 1,25. 

Selanjutnya: Kurs pajak hari ini 13-19 Oktober 2021, rupiah perkasa dari mayoritas mata uang asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×