Reporter: Sandy Baskoro, Revi Yohana | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Tren bearish pasar saham Indonesia diprediksi berlanjut selama pekan ini. Selain tetap waspada, investor juga bisa mengail untung, yakni mengakumulasi saham-saham yang sudah menurun dan terbilang murah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir menyusut 2,6% menjadi 3.912,39, Jumat (10/2). Kepala Riset Indosurya Asset Management Reza Priyambada melihat koreksi sebagai momentum mengincar saham bagus dengan harga murah. "Sebagian saham berkapitalisasi besar telah mendekati oversold, seperti ASII dan UNVR," ujarnya.
Selain Astra International (ASII) dan Unilever Indonesia (UNVR), saham perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga sudah melemah. Harga ASII, misalnya, sudah jatuh cukup dalam. Pada 27 Januari 2012, ASII sempat menyentuh Rp 79.400 per saham. Tapi Jumat lalu harganya melemah ke Rp 71.200 per saham. Ini berarti selama dua pekan harga ASII sudah melorot 10,33%.
Begitu pun dengan UNVR pada 24 Januari lalu sempat menyentuh Rp 21.300 per saham, namun akhir pekan lalu menuju Rp 19.300 per saham, atau telah menyusut 9,3%. Ellen May, pengamat pasar modal, menilai saham ASII masih menarik. ASII layak trading jangka pendek dengan posisi beli di Rp 69.000 hingga Rp 70.000. Sedang peluang profit taking di kisaran Rp 72.000 - Rp 75.000. "Saham-saham berbasis tambang, batubara dan energi juga layak dilirik mengingat harga minyak berpotensi menguat," kata Ellen.
Analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe, melihat ada dua saham tambang dan satu saham ritel patut dicermati, yakni Bukit Asam (PTBA), Adaro Energy (ADRO), dan Mitra Adiperkasa (MAPI).
Harga MAPI telah menurun dan berpotensi rebound. Sedangkan harga PTBA, Jumat lalu, menyentuh Rp 20.950 per saham, atau level tertingginya sejak 15 Agustus 2011. Meski harganya telah menanjak tinggi, PTBA masih menarik lantaran harga batubara cenderung menguat. Apalagi emiten ini berniat memecah nilai nominal saham alias stock split.
Pelaku pasar yakin IHSG menanjak lagi. Pemicunya adalah laporan kinerja keuangan emiten 2011 yang harus dirilis paling telat akhir Maret. Pembagian dividen juga bisa mengangkat indeks. Melandainya BI rate ikut menggairahkan saham properti dan industri.
Delapan dari 10 analis yang disurvei KONTAN melihat IHSG Senin akan (13/2) bearish dan dua analis menilai bullish. Nilai tengahnya 3.875-3.950.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News