kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mengintip cuan Grup Djarum dari saham BCA


Jumat, 06 April 2018 / 13:48 WIB
Mengintip cuan Grup Djarum dari saham BCA
ILUSTRASI. RUPST dan RUPSLB Bank Central Asia


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim bagi-bagi dividen tahun buku 2017 telah tiba. Beberapa emiten telah mengumumkan rencana pembagian dividen. Salah satunya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BCA, Kamis (5/4), memutuskan membagi dividen dengan payout ratio sebanyak 27% dari laba 2017 yang sebesar Rp 23,3 triliun. Nilai dividen yang ditebar sekitar Rp 6,29 triliun, atau setara Rp 255 per saham.

Ajang bagi-bagi dividen tersebut tentu menguntungkan bagi pemegang saham. Diantaranya, PT Dwimuria Investama Andalan, yang merupakan bagian Grup Djarum mengempit 13.545.990.000 saham atau setara 54,94% saham BBCA. Dari dividen saja, setidaknya PT Dwimuria Investama Andalan bakal mengantongi cuan Rp 3,45 triliun.

Itu baru dari dividen. Cuan lain yang didapat juga berasal dari kenaikan harga saham BBCA. Terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 5 April 2018, saham BBCA telah naik sekitar 5,25% ke level Rp 23.050 per saham.

Nah, dari selisih kenaikan harga saham saja, harta Grup Djarum sudah bertambah sekitar Rp 15.58 triliun. Apabila ditotal dengan jumlah dividen tadi, tahun ini, dari saham BBCA, Grup Djarum mengantongi cuan Rp 19,03 triliun.

Dwimuria Investama Andalan merupakan perusahaan yang berkedudukan di Kudus, Indonesia. Perusahaan ini masih dalam naungan Grup Djarum, salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Pemegang saham perusahaan terdiri dari nama-nama besar, diantaranya Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

Robert Budi Hartono merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Pengusaha Indonesia ini lahir di Semarang, 28 April 1940. Sedangkan saudaranya, Michael Bambang Hartono, yang juga pengusaha perusahaan rokok kretek Djarum, lahir di Kudus, 2 Oktober 1939.

Tak heran bila keduanya, masuk dalam daftar urutan teratas pengusaha paling tajir di Indonesia versi Majalah Forbes tahun 2018. Disebutkan, bahwa kekayaan R Budi Hartono senilai US$ 17,4 milliar, sedangkan Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan senilai US$ 16,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×