kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengapa saham BDMN tidak terkena auto rejection?


Selasa, 03 April 2012 / 11:37 WIB
Mengapa saham BDMN tidak terkena auto rejection?
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) masih bertengger di level Rp 6.450 pada pukul 11.39. Itu artinya, saham BDMN mencatatkan kenaikan sebesar 40,22%.

Lantas, mengapa saham BDMN tidak terkena auto rejection (AR)? Padahal, berdasarkan peraturan yang berlaku, batas atas maupun bawah suatu saham ditetapkan sebesar 25%. Khusus untuk perdagangan perdana (listing), batas AR dilipatgandakan sebesar 2 kali, sehingga bisa naik atau turun hingga 50%.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saham BDMN tidak terkena auto rejection karena beberapa alasan. "Pada saat pre opening, saham BDMN sudah melonjak 20%. Lantas, di pasar reguler, saham ini kembali melejit 20% lebih. Secara peraturan, hal ini tidak melanggar dan diperbolehkan," jelasnya kepada KONTAN.

Selain itu, BEI juga menyatakan tidak akan memasukkan saham BDMN ke unusual market activity (UMA). "Kenaikan harga yang terjadi di Bank Danamon kan ada trigernya.
BDMN sudah menjelaskan dengan jelas mengenai aksi korporasi yang tengah terjadi di perusahaannya," jelasnya.

Seperti yang diketahui, DBS Group Holdings Ltd membeli saham BDMD senilai US$ 7,2 miliar. Dimana per sahamnya DBS membeli di harga premium yaitu Rp 7.000.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×