Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Emiten kerap melakukan aksi penggabungan nilai nominal saham alias reverse stock saat harga saham mereka rendah. Nah, dalam waktu dekat, ada dua emiten yang berencana melakukan reverse stock. Mereka adalah PT Sierad Produce Tbk (SIPD) dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL).
SIPD berencana melakukan penggabungan nilai nominal saham dengan rasio 10:1. Tujuan akhir reverse stock SIPD adalah rights issue senilai Rp 1,09 triliun untuk mengakuisisi perusahaan yang berbisnis peternakan sapi.
Sementara Henrianto Kuswendi, Direktur BULL, beralasan, reverse stock untuk memperbaiki likuiditas saham. Maklum, harga saham BULL yang bertengger di Rp 50 per saham volumenya kecil. BULL juga akan rights issue setelah reverse stock. Bedanya, dana rights issue untuk membayar sisa pokok pinjaman US$ 7,8 juta. BULL belum mengungkapkan rasio reverse stock.
Andre Setiawan, Analis Minna Padi Investama, mengatakan, reverse stock yang kebalikan stock split membuat jumlah saham semakin sedikit. Namun, dengan harga saham lebih tinggi, minat investor untuk trading dan menggerakkan saham lebih besar. Sehingga, reverse stock positif untuk saham-saham bernominal kecil. Jika harga saham masih bertengger di zona "gocap", saham tersebut tidak menarik. Agar terlihat seksi, harganya harus dinaikkan terlebih dahulu.
"Kalau saham gocap, trader malas masuk," ujar Andre, Rabu (7/1). Ia mengingatkan, kekayaan investor yang memiliki saham tersebu tidak berubah.
Supriyadi, Kepala Riset Oso Securities, menjelaskan, biasanya reverse stock berdampak negatif. Usai reverse stock harga terkoreksi terlebih dahulu. Reverse stock positif bila memiliki tujuan jelas, seperti pengembangan bisnis. "Kalau SIPD, karena rights issue untuk ekspansi, harapannya setelah reverse stock, sahamnya bisa terbang," kata dia.
Sementara, BULL yang memiliki pemegang saham baru, diharapkan bisa memperbaiki kinerja. Namun, reverse stock tak langsung berpengaruh pada likuiditas saham emiten. Semua kembali pada kondisi fundamental perseroan. Jika cukup menjanjikan, reverse stock berpotensi mengerek harga cukup tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News