kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.169   11,00   0,07%
  • IDX 7.101   4,72   0,07%
  • KOMPAS100 1.061   -1,40   -0,13%
  • LQ45 834   -1,41   -0,17%
  • ISSI 214   -0,08   -0,04%
  • IDX30 426   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,61   -0,12%
  • IDX80 121   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 125   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,22%

Menanti hasil bisnis baru CENT


Sabtu, 16 November 2013 / 07:00 WIB
Menanti hasil bisnis baru CENT
ILUSTRASI. Investor lebih banyak take profit dan menunggu saat IHSG anjlok.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Pasca masuknya  Northstar Equity Partners III Ltd. lewat anak usahanya, Clover Universal Enterprise Ltd sebagai pemegang saham terbesar, denyut bisnis PT Centrin Online Tbk (CENT) kembali bergejolak. Di bawah kendali pengusaha Patrick S. Walujo, kini CENT rajin mengembangkan usaha dan bahkan berencana mengubah haluan bisnis utama.

Hal tersebut terungkap dalam prospektus CENT yang terbit 12 November 2013. Disana diuraikan, CENT berencana mengubah bisnis utama ke bidang jasa dan investasi seperti jasa penyediaan, penyewaan dan pengelolaan menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS). Tidak cuma itu, kegiatan usaha CENT juga termasuk sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi, strategi pengembangan bisnis dan investasi, serta melakukan investasi atau penyertaan pada perusahaan lain.

Untuk memuluskan rencana perubahan bisnis tersebut, 11 Desember  2013 mendatang, CENT akan meminta restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Sebagai catatan, selama ini CENT bergerak di bidang usaha jasa telekomunikasi, multimedia, internet service provider dan portal.

Beberapa alasan perubahan fokus usaha dikemukakan CENT. Pertama, CENT mengklaim memiliki hubungan yang kuat dengan operator telekomunikasi besar di Indonesia. Kedua, peluang bisnis yang akan digeluti besar karena industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang.

Ketiga, bisnis baru ini memberikan kepastian pendapatan di masa depan karena perjanjian sewa jangka panjang dan pelanggan strategis. Keempat, CENT memiliki kemampuan untuk melakukan build-to-suit dan operasional yang ekstensif. Kelima, untuk mendukung bisnis barunya, CENT sudah membentuk tim manajemen yang berpengalaman.

Demi mendukung usaha baru, CENT bakal melaksanakan aksi akuisisi menara, pembangunan menara, penyertaan saham melalui anak usaha, dan akuisisi perusahaan secara langsung. Kelak, pelanggan akan menyewa menara-menara yang dimiliki CENT dengan tarif dan masa sewa sesuai perjanjian.

Dampak dari perubahan fokus usaha utama, jelas managemen CENT dalam prospektus, aset CENT akan menggelembung menjadi sebesar Rp 4,30 triliun, utang bank akan naik menjadi Rp 2,26 triliun, serta utang kepada pemegang saham menjadi Rp 1,47 triliun.Asal tahu saja, hingga sembilan bulan pertama 2013, total nilai aset CENT hanya senilai Rp 845,06 miliar.


Selain mengubah fokus bisnis, CENT juga akan berganti nama menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. Nama baru tersebut sudah berlaku sejak 25 Oktober 2013, dan telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham).

Rajin akuisisi

Sekedar mengingatkan, aksi korporasi CENT tahun ini, dimulai sejak Februari. CENT menerbitkan 6,84 saham baru dengan nilai emisi Rp 684,95 miliar. Hal itu sekaligus menjadi pintu masuk Patrick menguasai 38,08% saham CENT.

Sebanyak 63,8% dana hasil penerbitan saham lantas digunakan untuk membeli perusahaan menara, PT Retower Asia. Retower adalah perusahaan menara telekomunikasi yang menguasai sebanyak 41 menara.

Selanjutnya, pada September 2013, CENT mengumumkan perjanjian jual beli bersyarat alias conditional sale and purchase agreement (CSPA), untuk mengakuisis tiga perusahaan teknologi informasi, yakni PT Indo Pratama Teleglobal (IPT), PT Teleglobal Lintas Media (TLM), dan PT Indopratama Jaringan Telematika (IJT).

Nilai transaksi akuisisi tersebut bernilai Rp 105,9 miliar. "Akuisisi ditargetkan bisa masuk di laporan buku Desember tahun ini," kata Sun Jen Tjin, Direktur Keuangan Centrin Online, belum lama ini.

Indo Pratama Teleglobal adalah induk dari TLM dan IJT. Mereka bergerak di jasa penyedia solusi terintegrasi untuk komunikasi data, jasa telepon internet, data center, dan perbaikan perangkat teknologi informasi.

Dari sisi kinerja, pencapaian CENT hingga kuartal III-2013 sebenarnya tidak cemerlang. Emiten ini masih membukukan rugi bersih, meski angkanya berkurang dari Rp 1,09 miliar per September 2012, menjadi Rp 338,49 juta di periode yang sama tahun 2013. Pendapatan CENT memang naik 44,58% year on year (yoy) menjadi Rp 59,32 miliar. Namun, beban penjualan ikut melambung 58,68% menjadi Rp 32,03 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×