Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mengantisipasi pertemuan Bank of England Kamis (5/11) malam, sterling pun terangkat. Apalagi sebelumnya, Reserve Bank of Australia melaporkan perkembangan ekonomi tanpa kejutan dari Negeri Kangguru.
Mengutip Bloomberg, Kamis (5/11) pukul 16.45 WIB pasangan GBP/AUD menguat 0,22% ke level 2,1570 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan penguatan ini didukung oleh spekulasi pasar akan peluang pernyataan hawkish yang disampaikan BOE dalam rapat Kamis (5/11) malma. Selain itu, pasar juga ingin menanti data inflasi Inggris, setelah perekonomian Negeri Ratu Elizabeth terlihat solid beberapa waktu terakhir.
“Semua perhatian pelaku pasar tertuju pada BOE,” papar Tonny. Sebelumnya memang Reserve Bank of Australia sudah lebih dulu mengumumkan arah perekonomiannya.
Melalui Gubernur Glenn Stevens, RBA memberi sinyal masih akan mempertahankan langkah moneternya saat ini. Karena pergerakan ekonomi Australia yang masih berada sesuai yang diharapkan. “Namun memang tetap ada indikasi di pasar RBA akan memangkas suku bunga di waktu depan,” tambah Tonny. Itu menjadi peluang sterling untuk ungguli aussie.
"Sebelumnya juga data Inggris memang lebih positif dari Australia," kata Tonny. Itu jadi penyebab terseretnya aussie. Rabu (4/11) AIG Services Index Australia Oktober 2015 turun dari 52,3 ke level 49,8. Sedangkan Services PMI Inggris Oktober 2015 naik signifikan dari 53,3 ke level 54,9.
Kedua data tersebut memberikan gambaran kontras perekonomian kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News