kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar Dampak Restrukturisasi Utang Waskita Karya (WSKT) Terhadap Bank BUMN


Rabu, 22 Februari 2023 / 10:30 WIB
Menakar Dampak Restrukturisasi Utang Waskita Karya (WSKT) Terhadap Bank BUMN
Gedung?Waskita Karya (WSKT) di Jakarta. Menakar Dampak Restrukturisasi Utang Waskita Karya (WSKT) Terhadap Bank BUMN.


Reporter: Aris Nurjani, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan mengevaluasi dan merestrukturisasi utang PT Waskita Karya Tbk (WSKT). 

Agenda ini bakal berdampak terhadap sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama jika restrukturisasi tersebut tak berjalan mulus.

Selain restrukturisasi, Waskita Karya mengajukan standstill alias penghentian sementara pembayaran kewajiban finansial kepada kreditur. 

Jangka waktu standstill selama maksimal enam bulan ke depan.

Dalam laporan keuangan per September 2022, Waskita Karya memiliki total kewajiban Rp 82,41 triliun. T

Baca Juga: Ini Alasan Waskita (WSKT) Tinjau Perjanjian Restrukturisasi Hingga Ajukan Standstill

im riset RHB Sekuritas yang terdiri dari Andrey Wijaya, Ryan Santoso, dan Fiona Leong memaparkan, sebagian besar utang Waskita Karya ialah utang bank.

RHB Sekuritas meyakini dampak terhadap sektor perbankan akan terbatas. 

Sebab, utang Waskita Karya hanya menyumbang 0,35%-1,54% dari total portofolio pinjaman bank. 

Bank juga telah mengalokasikan rasio cakupan non performing loan (NPL) di kisaran 150%-306%. 

"Perbankan mengantisipasi biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang lebih rendah pada tahun 2023 ini," tulisnya, Minggu (19/2).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, potensi keberhasilan restrukturisasi ini cukup besar. 

Dampak restrukturisasi WSKT ke saham BBNI, BMRI, BBRI dan BRIS juga bersifat temporer.

Baca Juga: Utang Perusahaan BUMN Merangkak Naik di 2022, Nilainya Mencapai Rp 1.640 Triliun

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, restrukturisasi kredit WSKT akan berdampak negatif ke emiten bank yang memberikan pinjaman. 

"Karena utang mereka jadi dibukukan sebagai rasio kredit bermasalah atau NPL," kata dia.

Namun, Arjun menilai fundamental emiten bank terutama bank big caps masih kuat.

Meski ada sentimen negatif dari utang WSKT, RHB Sekuritas mempertahankan overweight sektor bank. BBNI dan BBRI menjadi top picks RHB Sekuritas dengan target harga masing-masing Rp 12.000 dan Rp 5.800. Sedangkan Arjun dan Rio merekomendasikan empat saham big caps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×