kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar dampak penguatan dolar AS terhadap kinerja Astra International (ASII)


Selasa, 07 Desember 2021 / 21:51 WIB
Menakar dampak penguatan dolar AS terhadap kinerja Astra International (ASII)
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) tengah berada dalam tren penguatan dalam beberapa waktu terakhir. Pada 12 November, pairing USD/IDR berada di level 14.202, namun pada Senin (6/12) ditutup di level 14.442. Dalam kurun waktu tersebut rupiah melemah 1,68% di hadapan dolar AS.

Sementara pada perdagangan Selasa (7/12), mata uang rupiah berhasil menguat 0,44% menjadi Rp 14.375 per dolar AS dari perdagangan hari sebelumnya.

Head of Investor Relations PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti menyatakan, secara umum fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki dampak yang berbeda terhadap bisnis grup Astra.

Misalnya saja pada bisnis otomotif, penguatan Dolar AS berdampak pada peningkatan biaya bahan mentah yang Sebagian masih diimpor dari luar Indonesia. Sehingga akhirnya dapat berdampak pada peningkatan harga produk otomotif. 

Baca Juga: Mitranya bangun bank digital di Indonesia, Astra akan kembali masuk ke bisnis bank?

“Tapi hal ini tentunya mempertimbangkan daya beli konsumen,” ujar Tira kepada Kontan.co.id, Selasa (7/12).

Di lain sisi, penguatan dolar AS juga dapat meningkatkan kontribusi pendapatan dari ekspor, karena produk yang diekspor ketika dikonversi ke rupiah nilainya menjadi lebih tinggi.

 

Selain itu, penguatan dolar AS juga menguntungkan sektor-sektor yang berbasis komoditas. Seperti contoh, pada anak usaha ASII yakni grup United Tractors, ketika harga batubara sedang baik seperti saat ini, bisnis UT diuntungkan karena sebagian besar pendapatan bisnis ini adalah dalam bentuk USD.

“Sementara terkait hedging, Grup Astra memiliki kebijakan hedging yang disesuaikan dengan posisi aset dan liabilitas masing-masing bisnis,” tambah Tira.

Yang jelas, Grup Astra akan selalu memonitor fluktuasi nilai tukar rupiah-dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×