Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan memecah nilai nominal saham atau stock split. Perusahaan investasi ini telah mengantongi restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar pada 28 April 2021 yang lalu.
Mengutip keterbukaan informasi, Senin (17/5) merupakan akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi. Berikut jadwal lengkapnya:
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Mei 2021
- Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 Mei 2021
- Tanggal penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil stock split (recording date): 19 Mei 2021
- Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai (suspensi) selama dua hari bursa: 18-19 Mei 2021
- Tanggal distribusi saham dengan nilai nominal baru: 20 Mei 2021
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 20 Mei 2021
Baca Juga: Bakal stock split, simak rekomendasi saham Saratoga Investama Sedaya (SRTG)
Head of Corporate Communications Saratoga Investama Sedaya Catharina Latjuba mengungkapkan, stock split saham merupakan upaya SRTG untuk memperluas basis investor. Sehingga, perusahaan dapat memiliki lebih banyak partner investasi di pasar modal. "Dengan demikian, kami juga mengharapkan bahwa aksi stock split dapat menambah likuiditas saham SRTG di pasar modal," ungkap Catharina kepada Kontan.co.id, Senin (17/5).
Dia menambahkan, stock split saham SRTG juga mempertimbangkan pertumbuhan investor ritel atau perorangan yang pesat di beberapa waktu terakhir ini. Diharapkan, aksi stock split dengan rasio 1:5 dapat menghasilkan nilai saham SRTG yang lebih terjangkau bagi investor ritel sehingga bisa turut berpartisipasi.
Baca Juga: Akan stock split, investor bisa beli saham Medikaloka Hermina (HEAL) di harga Rp 900
Asal tahu saja, SRTG akan melakukan stock split dengan rasio 1:5. Dengan kata lain, setiap satu saham lama dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan memperoleh lima saham baru dengan nilai nominal saham Rp 20 per saham. Adapun menurun keterbukaan informasinya, jumlah saham setelah stock split menjadi 13,56 miliar dari sebelumnya 2,71 miliar.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan Senin (17/5) harga SRTG berada di Rp 5.600 per saham. Sahamnya cenderung melemah 1,32% sepekan dan menurun 5,08% sebulan terakhir. Akan tetapi, dilihat sejak awal tahun atau year to date (ytd) harga saham SRTG menguat 63,27%.
Baca Juga: IHSG merosot 1,76% pada Senin (17/5), net buy asing Rp 52 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News