kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Memilih instrumen investasi obligasi korporasi saat sekarang, simak saran ini


Jumat, 29 Mei 2020 / 20:34 WIB
Memilih instrumen investasi obligasi korporasi saat sekarang, simak saran ini
ILUSTRASI. Obligasi Jatuh Tempo ---- Aktivitas di Mandiri Sekuritas Jakarta, Rabu (19/7). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo semester II 2017 mencapai Rp 38,22 triliun. Surat utang yang jatuh tempo, didominasi oleh


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi bisa tetap menjadi pilihan investasi meskipun dibayangi risiko default seiring penurunan kinerja perusahaan di tengah pandemi virus corona dan ancaman perlambatan ekonomi.

Hanya saja para analis menyebut, investor harus benar-benar selektif dan jeli dalam memilih obligasi korporasi pada kondisi saat ini. Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menyarankan kepada investor untuk memperhatikan model bisnis dan latar belakang penerbit obligasi.

“Pertama, pastikan sektor bisnis penerbit obligasi setidaknya tahan banting atau bahkan diuntungkan oleh dampak virus corona dan jauh dari risiko default. Kedua, background penerbit obligasi, cari yang bagian dari grup besar, sehingga backup-nya tidak akan membiarkan unit usahanya sampai default atau setidaknya penerbit punya balance sheet yang kuat,” terang Yudha kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Baca Juga: Obligasi korporasi dinilai bukan pilihan investasi menarik di tengah situasi saat ini

Namun, Yudha menegaskan yang terpenting adalah strategi investor. Seperti berapa besaran imbal hasil yang diharapkan, risk tolerance investor, hingga time horizon investasinya. Hanya saja Yudha menyebut obligasi korporasi saat ini akan sulit untuk dijual kembali karena likuiditas obligasi korporasi di pasar sekunder saat ini tidak terlalu bagus.

Sementara analis Fixed Income MNC Sekuritas Made Adi Saputra menyebut saat ini obligasi korporasi dengan rating AA adalah standar minimal pertimbangan para investor.

Selain itu, pertimbangan lain adalah bisnis penerbit obligasi korporasi merupakan yang paling minim terdampak dari kondisi saat ini. Setelah itu, barulah laporan keuangan, strategi refinancing, dan strategi bisnis ke depan jadi persyaratan berikutnya.

“Sementara dari kupon dari tingkat premium spread yang ditawarkan, sebenarnya masih cukup menarik. Cuman kalau patokannya investasi jangka panjang, kupon dan premium spread ini tidak lagi jadi faktor yang menarik, karena keamanan adalah yang dicari saat ini,” pungkas Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×