Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kondisi ekonomi di pengujung tahun yang belum stabil mengakibatkan pasar obligasi terus berfluktuasi. Nah, agar kerugian tidak semakin dalam, investor bisa mencermati seri-seri surat utang negara (SUN) yang masih berpotensi memberi keuntungan.
Direktur Utama Bond Research Indonesia (BondRI), Tumpal Sihombing mengatakan, investor bisa mencermati SUN seri FR0063, FR0059, serta FR0061. Selain itu, investor bisa melirik juga SUN seri FR0062, FR0064 dan FR0065. Seri-seri tersebut memiliki valuasi diskon terbesar dari seri SUN dengan tingkat bunga tetap alias seri fixed-rate (FR) berdenominasi rupiah, sehingga potensial.
Ambil contoh, harga SUN seri FR0063, sejak akhir 2012 hingga kemarin (year to date), sudah minus 21,72%. Bahkan, harga SUN seri FR0062 , sudah terdiskon sebesar 29,69% secara year to date.
Begitu pula, SUN seri FR0064, harganya sudah terkoreksi 26,12% dibandingkan akhir tahun lalu. Pun, seri FR0065, harganya telah terdiskon hingga 27,28% dari akhir 2012.
Adapun seri obligasi yang berpotensi jual diantaranya seri FR0037, seri FR0039, dan seri FR0052. Ketiga seri tersebut diperkirakan akan menguat dalam jangka pendek sebelum keputusan Bank Indonesia (BI) terhadap suku bunga acuan atau BI rate.
Tumpal memperkirakan, Bank Indonesia akan menaikkan BI rate 25 basis poin menjadi 7,75% pada bulan Desember ini. Alasannya, rupiah hingga kini masih terdepresiasi karena neraca perdagangan masih defisit.
Tren harga minyak dunia juga naik sehingga diperkirakan akan mendorong kenaikan laju inflasi. "Selain itu, inflasi juga berpotensi naik akibat adanya perayaan Natal sehingga kemungkinan kenaikan suku bunga cukup signifikan," kata dia.
Cermati BI rate
Selain ketiga seri tadi, BondRI juga merekomendasikan investor untuk hold seri-seri FR0032, FR0034, serta FR0035. Seri ini diperkirakan akan menguntungkan untuk dijual kemudian.
Untuk realokasi aset, menurut dia, investor bisa mencermati perubahan harga SUN seri FR0032 dan FR0051 dalam jangka pendek. Seri FR0032 saat ini memiliki valuasi FR tertinggi. Imbal hasil instrumen ini sudah kurang menarik untuk kategori bertenor pendek. "Oleh karena itu, rekomendasi kami adalah melakukan pengurangan terbatas terhadap FR0032," ujar dia.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, investor bisa memilih seri-seri bertenor pendek seperti FR0064, FR0069 dan ORI010, bila bunga acuan naik. "Jika BI rate nanti naik lagi, investor cenderung memilih SUN tenor pendek karena tenor panjang memiliki risiko yang lebih besar," kata Desmon.
Kendati demikian, Desmon mengatakan, sejumlah seri SUN bertenor panjang juga cukup menarik untuk dikoleksi oleh para investor. Seri-seri panjang ini misalnya seri FR0064 dan seri FR0065. Kedua seri tersebut memiliki harga yang cukup murah.
Adapun untuk instrumen yang bisa dilepas oleh investor merupakan seri-seri bertenor panjang seperti FR0065. Instrumen ini memiliki kecenderungan harga yang mulai turun. "Sebagai alternatif lain, investor bisa masuk ke seri FR0070 dan seri FR0071," tutur Desmon.
Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat IGB effective yield index naik 0,01% menjadi 8,71% pada penutupan perdagangan 4 Desember 2013 dibandingkan indeks perdagangan hari sebelumnya.
Imbal hasil SUN seri acuan bergerak bervariasi dengan tekanan pada tenor panjang. Imbal hasil SUN seri FR0066 bertenor lima tahun, misalnya, turun tipis dari 8,079% menjadi 8,074% dibandingkan hari sebelumnya. Imbal hasil seri FR0063 bertenor 10 tahun juga turun tipis dari 8,468% menjadi 8,460%.
Sedangkan, SUN seri FR0064 bertenor 15 tahun mengalami kenaikan imbal hasil dari 9,035% menjadi 9,059%. Pun yield seri FR0065 bertenor 20 tahun naik dari 9,15% menjadi 9,16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News