kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,00   -0,40%
  • KOMPAS100 1.155   -4,09   -0,35%
  • LQ45 915   -4,79   -0,52%
  • ISSI 226   -0,22   -0,10%
  • IDX30 472   -2,53   -0,53%
  • IDXHIDIV20 570   -2,80   -0,49%
  • IDX80 132   -0,43   -0,33%
  • IDXV30 141   -0,05   -0,03%
  • IDXQ30 158   -0,60   -0,38%

Membiakkan modal sembari tampil menawan


Kamis, 23 Mei 2013 / 13:03 WIB
Membiakkan modal sembari tampil menawan
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Ruisa Khoiriyah, Christine Novita Nababan | Editor: Imanuel Alexander

Jakarta. Siapa bilang pamor emas sudah pupus karena harga yang kian melemah? Kilau perhiasan emas bersanding dengan logam dan bebatuan mulia lain sulit diacuhkan. Apalagi oleh kaum perempuan yang cenderung lebih gandrung bersolek dan berhias.

Setidaknya itulah yang terlihat dalam Jakarta International Jewellery Fair 2013 yang digelar di Balai Kartini, pekan kedua Mei ini. Perhelatan yang digelar Asosiasi Pengusaha Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) selama empat hari itu, menurut Sekjen APEPI Iskandar Husein, berhasil menyedot 17.000 pengunjung. “Volume perhiasan yang diperjualbelikan sekitar 1 ton,” ujarnya.

Bukan hal yang terlalu mengejutkan sebenarnya jika kemilau perhiasan tak lekang menarik minat orang. Perhiasan adalah barang berharga dan memiliki nilai jual bagus.

Maklum, hampir semua perhiasan terbuat dari emas, harganya tak murah. Apalagi jika diperindah dengan batu permata, entah itu zamrud, rubi, atau berlian, keindahan dan kecantikannya niscaya membuat mata terpesona. Sudah berbahan mahal, desain indah, mengerek gengsi pemilik, plus membuat si pemakainya semakin cantik.

Para pelaku bisnis perhiasan yang tergabung dalam APEPI memperkirakan, tahun ini pertumbuhan produksi dan penjualan perhiasan di dalam negeri akan mampu tumbuh tipis berkisar 5%, di tengah penurunan pamor harga emas.

Tahun lalu, produksi dan penjualan perhiasan yang mayoritas berbahan baku emas dengan kombinasi permata, catatan APEPI, mencapai 50 ton.

Nah, jika pasar perhiasan tahun ini diprediksi masih akan ramai, apakah ini berarti berinvestasi di perhiasan tetap menjanjikan? Maklum, sebagian besar kalangan kerap mengingatkan, cuan membiakkan duit di perhiasan kurang menggigit bila dibandingkan berinvestasi emas lantakan.

Johny Salmon, seorang peritel emas, menilai, memang agak sulit mengharap perhiasan bisa mendatangkan untung berlipat dengan cepat seperti instrumen di pasar modal. “Bagaimanapun, perhiasan lebih merupakan aksesori,” kata dia.

Akan tetapi, bukan berarti prospek investasi perhiasan sama sekali gelap. Dengan mengetahui tip dan trik yang tepat, kisah kolektor perhiasan yang menikmati pertumbuhan nilai koleksinya hingga ratusan persen ini bukan mustahil turut Anda kecap.

Tren pasar

Sama dengan aset investasi lain, memilih perhiasan sebagai medium pembiakan duit mensyaratkan beberapa hal prinsip agar menjadi investasi yang menguntungkan.

Modal utama yang harus Anda persiapkan sebelum menerjuni investasi atau bisnis perhiasan adalah pengetahuan yang cukup tentang serba-serbi perhiasan.

Investasi ilmu adalah syarat utama, apakah Anda kelak menggeluti investasi perhiasan berlian, batu mulia, maupun perhiasan emas dan perak belaka. “Kita harus tahu mana jenis perhiasan yang akan menguntungkan dan bagaimana arah tren pasar,” ujar Awaluddin, kolektor dan pedagang perhiasan dan batu mulia.

Di pasar perhiasan batu mulia sebagai misal, tak semua jenis bebatuan digemari. Selain berlian yang sudah membahana, ada tiga jenis bebatuan yang tak pernah surut penggemar, yakni rubi, safir, dan zamrud.

Adapun dari sisi desain, tren perhiasan saat ini cenderung yang berdesain unik dengan cutting rumit. “Semakin rumit, semakin tinggi nilainya,” kata Sutjia Asijah, penjual perhiasan dan batu permata.

Dari mana pengetahuan tentang seluk-beluk perhiasan itu bisa kita peroleh? Informasi dari internet melimpah ruah. Manfaatkan itu dengan optimal. Lalu, rajin bertandang ke pameran perhiasan juga perlu dilakukan untuk memperbarui pengetahuan terkait tren perhiasan termutakhir.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda timbang sebelum menjadikan perhiasan sebagai ladang investasi: Pertama, tentukan tujuan. Poin ini akan mempengaruhi banyak hal. Mulai dari pemilihan jenis atau material perhiasan, desain, hingga bujet yang perlu disiapkan. Jika tujuan Anda murni koleksi dan tidak ada target pasti kapan akan mencairkannya menjadi kapital, Anda bisa lebih bebas membeli model perhiasan apa pun sesuai minat.

Namun, jika tujuan Anda adalah investasi, ada baiknya Anda memilih desain yang klasik agar tak lekang dimakan deru tren. Jika desain perhiasan koleksi terlalu ketinggalan zaman, Anda bakal sulit mencari peminat.

Demikian pula material atau jenis. Berlian yang nyaris tak pernah susut penggemar tetap berisiko tak laku jika barang dan desainnya kurang sip.

Tetap ingat prinsip clarity, cutting, color, dan carat. Dari sisi likuiditas, perhiasan sejatinya mirip emas batangan. Minimal, dia tidaklah seseret aset properti. Menilik hal itu, perhiasan mungkin cocok menjadi bagian dari dana darurat.

Kedua, pastikan perhiasan koleksi Anda dilengkapi dengan sertifikat atau minimal nota pembelian agar mudah menjualnya kelak. Jika memburu sertifikat Anda rasa terlalu memakan ongkos, Iskandar bilang, nota pembelian itu cukup. “Pasar di sini masih mengandalkan nota pembelian karena biaya sertifikasi mahal,” kata dia.

Ketiga, perhatikan perawatan dan penyimpanan. Menyimpan di rumah tak masalah jika aman, terlebih jika nanti Anda sering memakainya untuk berhias. Atau, jika ingin lebih aman, Anda bisa memakai jasa safe deposit box di bank. Ongkosnya mulai ratusan ribu.

Nah, jika sudah begitu, me-ngoleksi perhiasan menjadi semakin asyik, bukan?

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 34 - XVII, 2013 Eksotik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×