Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Kamis (23/2) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,05% ke level 111,89 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat bahwa membaiknya persepsi resiko dan penguatan nilai tukar rupiah mendorong penurunan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin.
"Berlanjutnya kenaikan harga SUN pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya penurunan imbal hasil yang disebabkan oleh faktor membaiknya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS)," kata Made.
Angka CDS 5 tahun yang sempat mengalami kenaikan hingga mendekati level 200 bps setelah pelaksanaan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat terus menunjukkan tren penurunan. Hingga perdagangan kemarin, angka CDS tersebut telah berada di bawah 130 bps yaitu pada posisi 126,64 bps. Ini merupakan posisi terendahnya sejak tahun 2015.
"Hal tersebut menurut kami mendorong keyakinan investor terhadap prospek SUN," kata Made.
Selain itu, meredanya tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan memudarnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate) juga turut menjadi katalis positif bagi perdagangan SUN di pasar sekunder.
Hanya saja kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin masih terbatas menjelang pelaksanaan lelang penjualan SUN pada pekan depan. Bahkan untuk beberapa seri, terbatasnya pergerakan harga menyebabkan imbal hasilnya tidak begitu banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Secara keseluruhan, terbatasnya pergerakan harga pada perdagangan kemarin mendorong terbatasnya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan, di mana penurunan yang terjadi kurang dari 1 bps untuk keseluruhan seri acuan, masing-masing di level 7,236% untuk tenor 5 tahun, di level 7,534% untuk tenor 10 tahun, di level 7,845% untuk tenor 15 tahun dan di level 8,097% untuk tenor 20 tahun.
Sementara itu dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga cenderung mengalami penurunan meskipun tidak sebesar yang terjadi pada perdagangan sebelumnya.
Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 masing-masing mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 3,898% dan 4,874% di tengah terbatasnya kenaikan harga yang terjadi, yaitu masing-masing sebesar 5 bps dan 15 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-20 tidak banyak mengalami perubahan ditutup pada level 2,489%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News