kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membaca Dampak Risiko Geopolitik Invasi Rusia-Ukraina Terhadap Kinerja Reksadana


Selasa, 01 Maret 2022 / 16:46 WIB
Membaca Dampak Risiko Geopolitik Invasi Rusia-Ukraina Terhadap Kinerja Reksadana
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang antara Rusia dan Ukraina kini semakin memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan sudah melancarkan agresi militernya ke Ukraina. Berbagai negara lainnya pun merespons dengan menjatuhkan sanksi berupa tekanan untuk melumpuhkan ekonomi dan keuangan Rusia.

Sebut saja, kebijakan seperti larangan ekspor besar-besaran, pembatasan akses ke teknologi militer, hingga negara barat yang sepakat mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global. 

Belum lagi dengan menerapkan langkah-langkah untuk menghambat industri minyak dan gas milik Rusia guna menghentikan agresi militer tersebut dan memulai kembali dialog diplomatik dengan Ukraina.

Infovesta Utama dalam riset mingguannya yang dikeluarkan Selasa (1/3) menjelaskan, serangan militer yang dilancarkan tersebut diperkirakan dapat menghambat kembali pasokan dan rantai pasokannya, sehingga berpotensi mengangkat harga komoditas energi bergerak lebih tinggi. Hal tersebut tentunya memberikan efek domino bagi Indonesia. 

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Catat Kinerja Paling Apik Sepekan Terakhir

Di satu sisi, kenaikan harga komoditas menguntungkan domestik dan mengerek kembali surplus neraca dagang yang sebelumnya mulai mengalami kenaikan terbatas. Di sisi lain, dengan kenaikan harga minyak mentah dunia mendorong lonjakan harga dalam negeri sebagai negara pengimpor minyak dan LPG.

“Hal ini tentunya memberikan kekhawatiran terhadap outlook inflasi dan memicu bank sentral lebih agresif dalam kebijakan moneternya,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya. 

Menurut Infovesta Utama, risiko geopolitik tersebut memang cukup menekan reksadana kelas aset berisiko, yakni terhadap kinerja reksadana saham dan campuran. 

Namun, Infovesta Utama memandang reksadana dengan kelas aset berisiko tetap akan lebih perform ke depannya.

“Dampak perang tersebut cenderung menguntungkan dalam negeri dan bisa jadi katalis positif untuk aset saham. Tapi, outlook inflasi yang diperkirakan meningkat akan menekan kelas aset pendapatan tetap,” tutup Infovesta Utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×