Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,39% ke level 6.918,14 pada perdagangan Jumat (20/5). Selama sepekan, IHSG melesat 4,82%. Investor asing juga mencatatkan beli bersih sebesar Rp 232,31 miliar di seluruh pasar pada Jumat (20/5).
Meski demikian, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 2,44 triliun di seluruh pasar dalam sepekan ini.
Beberapa saham yang banyak dilepas asing merupakan saham big cap. Di urutan pertama ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual bersih Rp 632,6 miliar dalam sepekan. Kemudian, ada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai jual bersih Rp 438,4 miliar dalam seminggu terakhir, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai Rp 290,9 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai Rp 269,2 miliar.
Selain itu, ada juga saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai jual bersih sebesar 215,9 miliar dalam sepekan, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan nilai Rp 208,4 miliar.
Baca Juga: Asing Bukukan Net Sell Rp 2,4 Triliun Sepekan, Saham-Saham Ini Banyak Dilego
Selanjutnya, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan nilai Rp 189,1 miliar, PT Allo Bank Indonesia TBk (BBHI) dengan nilai jual bersih Rp 178,6 miliar, saham PT Bank Jago TBk (ARTO) dengan nilai Rp 169,7 miliar, dan PT Merdeka Copper Gold dengan nilai Rp 157,8 miliar dalam sepekan.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai, investor asing menjual banyak saham big cap lantaran ada sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang berpotensi menarik investasi dari dalam negeri ke luar negeri.
Mengingat sebagian besar saham emiten yang dilego asing ini harganya sudah termasuk tinggi ketimbang tahun lalu, William bilang, wajar apabila para investor asing juga melakukan aksi profit taking.
Secara umum, ia melihat, saham-saham di atas masih memiliki prospek yang cerah secara jangka panjangnya. Dalam waktu dekat, ada potensi dana asing keluar dari Indonesia mengingat adanya kenaikan suku bunga The Fed.
"Meski begitu, nantinya di masa KTT Negara G20 ada potensi capital inflow dari dana asing yang akan kembali masuk ke Indonesia, karena secara fundamental ekonomi, Indonesia termasuk salah satu negara dengan investment environment yang sehat dan menarik," kata William, Jumat (20/5).
Secara teknikal, William memberikan rekomendasi buy on weakness BBCA dengan support di Rp 7.250 dan resistance di Rp 7.600. Ia juga merekomendasikan buy on weakness saham TLKM dengan support di Rp 4.000 dan resistance di Rp 4.400.
Kemudian buy on weakness saham BMRI dengan support di Rp 7.575 dan resistance di Rp 8.400, buy on weakness saham BBRI dengan support di Rp 4.250 dan resistance di Rp 4.550.
William juga merekomendasikan buy saham EMTK dengan support di Rp 1.800 dan resistance di Rp 2.235, buy saham INTP dengan support di Rp 9.375 dan resistance di Rp 11.000.
Ia juga menyarankan buy on weakness saham PTBA dengan support di Rp 3.560 dan resistance di Rp 4.130, buy saham ARTO dengan support di Rp 6.625 dan resistance di Rp 12.000.
Kemudian, buy on weakness saham MDKA support di Rp 4.290 dan resistance di Rp 5.810, dan buy saham INDY dengan support di Rp 2.460 dan resistance di Rp 3.120.
Baca Juga: Menguat 1,39% di Akhir Pekan, Simak Proyeksi Pergerakan IHSG, Senin (23/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News